Mengapa Bendera Indonesia Berwarna Merah Putih? Ini Sejarah, Filosofi, dan Perjalanan Sang Saka

bendera merah putih, sejarah bendera merah putih Indonesia, sejarah bendera merah putih, Mengapa bendera Indonesia warnanya merah putih, Mengapa Bendera Indonesia Berwarna Merah Putih? Ini Sejarah, Filosofi, dan Perjalanan Sang Saka, Asal-usul Warna Merah dan Putih, Merah Putih di Zaman Kerajaan Nusantara, Simbol Pergerakan Nasional, Masa Pendudukan Jepang dan Persiapan Kemerdekaan, Makna Filosofis Merah Putih

Setiap 17 Agustus, Bendera Merah Putih berkibar di seluruh penjuru Tanah Air sebagai simbol kemerdekaan dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Peringatan HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025 kembali menjadi momentum untuk mengenang sejarah panjang Sang Saka Merah Putih, mulai dari akar filosofinya, jejaknya di masa kerajaan, hingga dikibarkan pada hari Proklamasi 1945.

Warna merah dan putih pada bendera Indonesia bukan sekadar pilihan estetika, tetapi memiliki makna mendalam yang mengakar pada sejarah, budaya, dan perjuangan bangsa.

Asal-usul Warna Merah dan Putih

Penggunaan kombinasi warna merah dan putih diyakini berasal dari mitologi Austronesia. Dalam kepercayaan tersebut, merah melambangkan Ibu Bumi, sedangkan putih melambangkan Bapak Langit, simbol dualitas alam yang saling melengkapi.

Kedua warna ini juga diyakini membawa kesaktian, sehingga sering digunakan dalam berbagai upacara adat masyarakat Austronesia.

Tidak heran, bendera dengan kombinasi merah dan putih juga muncul di negara-negara berakar budaya Austronesia seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, dan Madagaskar.

Merah Putih di Zaman Kerajaan Nusantara

Bendera Merah Putih telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Catatan sejarah menunjukkan, Kerajaan Majapahit (1293–1527) menggunakan bendera dengan pola merah dan putih sebagai simbol kebesaran. Menurut buku 6.000 Tahun Sang Merah Putih karya Muhammad Yamin, Majapahit adalah kerajaan pertama yang mengadopsi warna tersebut, diikuti oleh Kerajaan Kediri.

Di Sumatera, Sisingamangaraja IX dari Batak menggunakan bendera perang merah-putih dengan simbol pedang kembar Piso Gaja Dompak.

Di Sulawesi Selatan, Kerajaan Bugis Bone menjadikan bendera merah putih atau Woromporong sebagai lambang keagungan.

Bahkan dalam Perang Aceh, para pejuang mengibarkan umbul-umbul merah putih yang dihiasi gambar pedang, matahari, bintang, bulan sabit, dan ayat suci Al-Qur’an.

Pangeran Diponegoro juga memimpin pasukannya dengan panji merah putih saat Perang Jawa.

Simbol Pergerakan Nasional

Memasuki abad ke-20, Bendera Merah Putih menjadi simbol perjuangan melawan penjajah. Pada Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928, bendera ini berkibar sebagai tanda lahirnya Sumpah Pemuda.

Bendera Merah Putih juga digunakan oleh Perhimpunan Indonesia (1908) di Belanda, Partai Nasional Indonesia (1928), dan Gabungan Politik Indonesia (GAPI) pada 1939 yang memutuskan Merah Putih sebagai bendera negara merdeka.

Masa Pendudukan Jepang dan Persiapan Kemerdekaan

Saat pendudukan Jepang, 7 September 1944, pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia. Sidang Chuuoo Sangi In yang dipimpin Ir. Soekarno pada 12 September 1944 membentuk panitia perancang bendera dan lagu kebangsaan.

Fatmawati, istri Soekarno, menjahit Bendera Merah Putih dari kain pemberian pihak Jepang melalui Chairul Basri.

Ukuran bendera ditetapkan panjang 3 meter dan lebar 2 meter dengan pembagian horizontal, merah di atas, putih di bawah.

Pada 17 Agustus 1945, Bendera Merah Putih dikibarkan untuk pertama kali di halaman rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Upacara itu dilakukan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud.

Bendera pusaka tersebut terus dikibarkan hingga akhirnya mulai rapuh dan disimpan di Ruang Bendera Pusaka, Istana Merdeka, sejak 1968.

Makna Filosofis Merah Putih

Warna merah pada bendera Indonesia melambangkan keberanian, sedangkan putih melambangkan kesucian atau kebenaran. Filosofi ini mencerminkan semangat bangsa Indonesia: “Berani atas Kebenaran.”

Dalam tradisi Jawa, kombinasi merah dan putih juga disimbolkan sebagai gula merah dan nasi putih, makanan pokok yang menjadi lambang kesejahteraan dan kehidupan.

Setiap perayaan Hari Kemerdekaan RI, baik di Istana Negara maupun di pelosok desa, Bendera Merah Putih menjadi pusat perhatian.

Di tahun 2025 ini, ketika Indonesia memperingati 80 tahun kemerdekaannya, Sang Saka Merah Putih kembali mengingatkan rakyat akan perjalanan panjang dari masa kerajaan, penjajahan, pergerakan nasional, hingga kemerdekaan.

Bendera itu bukan hanya kain berwarna, tetapi saksi bisu sejarah, lambang persatuan, dan pengikat identitas bangsa Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul" dan Antaranews.com dengan judul "Filosofi merah putih pada bendera Indonesia"

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!