Review Film Believe, Gak Nyangka Laga Drama Bisa Bikin Penonton Se-Bioskop Nangis

Penonton Film Believe di Jakarta
Penonton Film Believe di Jakarta

 Setelah ditunggu-tunggu pecinta film Indonesia, film laga drama terbesar tahun 2025: Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian langsung mencuri perhatian setelah dirilis untuk umum pada Kamis, 24 Juli 2025. 

Film Believe merupakan debut pertama rumah produksi Bahagia Tanpa Drama. Disutradarai oleh Rahabi Mandra, Arwin Tri Wardhana dan diproduseri oleh Celerina Judisari.  Film ini dibintangi oleh Ajil Ditto, Marthino Lio, Wafda Saifan, Adinda Thomas, Maudy Koesnaedi dan para aktor muda lainnya yang menyuguhkan penampilan kuat dan emosional.

“Kami bersyukur film ini bisa mendapatkan penerimaan yang baik di awal penayangannya. Ternyata perjuangan dan hubungan keluarga masih sangat relevan bagi penonton kita. Semoga film ini bisa menginspirasi banyak orang bahwa semua orang bisa menjadi hebat” tanggap Celerina Judisari, sang produser, dalam keterangannya, dikutip Jumat 25 Juli 2025.

Film Believe kini telah disaksikan lebih dari seratus ribu penonton, membuktikan bahwa penonton Indonesia telah lama menantikan film dari genre yang jarang dieksplorasi: Laga drama berlatar perang.

Sejumlah penonton yang hadir di hari pertama mengaku tak kuasa menahan air mata. Sedangkan, penonton lainnya memuji sinematografi dan keseruan adegan-adegan laga yang terasa nyata.

“Biasanya nonton film perang karena aksinya seru, tapi film ini kok malah bikin saya kangen sama ayah saya. Tiba-tiba pengen meluk ayah,” ujar Rima, salah satu penonton awal film ini di Jakarta.

Penonton lainnya, Zuhri, mengaku cerita film Believe cukup mengejutkan karena ternyata unsur dramanya tak kalah kuat dibanding unsur laga. Yang menarik, meski tokoh dalam film Believe berlatar belakang prajurit, namun ternyata drama keluarga di film ini dirasakan juga oleh sejumlah penonton yang berprofesi lain. 

Contohnya Indra, seorang diplomat muda yang menyaksikan film Believe di Plaza Senayan pada hari penayangan perdana. Ia merasa ada hubungan dengan Serka Dedi yang harus meninggalkan keluarga demi tugas.

 “Saya merasa relate karena kami (diplomat) juga seringkali harus pergi bertugas lama keliling dunia, meninggalkan keluarga. Apalagi saya anak rantau, jadi saya ngerti rasanya harus pergi meninggalkan keluarga demi tugas”. 

Tak hanya menjanjikan adegan laga yang epik, film Believe memang menyuguhkan dinamika hubungan ayah dan anak yang dalam, menyentuh, dan relevan bagi banyak keluarga Indonesia.

Karakter Agus dan ayahnya, Serka Dedi, menggambarkan sisi lain dari cinta seorang ayah yang seringkali diam, keras, tapi penuh pengorbanan.

Sinopsis Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian

Believe mengisahkan perjalanan Agus (Ajil Ditto), seorang pemuda yang tumbuh dengan luka batin karena merasa tidak pernah memahami ayahnya, Serka Dedi (Wafda Saifan), seorang prajurit yang bertugas dalam Operasi Seroja pada 1975-1976, salah satu operasi militer bersejarah Indonesia di Timor Timur. Agus memandang sang ayah sebagai sosok keras, dingin, dan jauh secara emosional. 

Namun, kematian tragis sang ayah menjadi titik balik yang membuka mata Agus tentang pengorbanan besar yang tersembunyi di balik sikap diam ayahnya. Dalam usahanya mencari jawaban, Agus memilih jalur yang sama dengan ayahnya, menjadi prajurit, bukan untuk meniru, tetapi untuk memahami siapa ayahnya sebenarnya.

Film ini dengan cerdas menggali tema luka emosional dalam hubungan ayah dan anak, serta bagaimana trauma yang tidak terselesaikan dapat membentuk identitas seseorang. Agus, yang awalnya dipenuhi amarah dan kebingungan, menemukan bahwa jalan untuk memahami ayahnya adalah dengan menghadapi tantangan yang sama di medan perang. Cerita ini tidak hanya tentang keberanian fisik, tetapi juga keberanian emosional untuk memaafkan, memahami, dan mencintai dalam diam.