Demi Film Believe! Para Aktor Rela Masuk Barak Militer

Kerasnya Latihan Para Aktor Sebelum Syuting Film BELIEVE
Kerasnya Latihan Para Aktor Sebelum Syuting Film BELIEVE

 Saat berbicara tentang pekerjaan seorang aktor dalam film, mungkin yang terbayang adalah sang aktor datang ke lokasi syuting, menghafalkan dialog, bersiap dengan kostum,dilanjutkan pengambilan gambar, lalu pulang. Aksi aktor dalam film Believe - Takdir, Mimpi, Keberanian akan mengubah cara pandangmu.

Untuk melakoni peran sebagai prajurit dalam perang, para pemeran tidak hanya menghafal dialog namun juga harus mendalami bagaimana pergerakan seorang prajurit dalam kontak senjata, bagaimana membongkar senjata, hingga menghafal dimana saja titik-titik ledakan yang harus mereka hindari.Untuk menguasai semua ini, para pemeran prajurit dalam film ini diharuskan menjalani bootcamp intensif selama hampir seminggu penuh, layaknya pelatihan militer sungguhan.

Dalam bootcamp, setiap aktor diajarkan berbagai hal mulai dari teknik baris-berbaris dan disiplin komando. Lalu cara memegang, membongkar, dan memasang senjata api. Ada pula latihan menembak, termasuk cara bergerak saat mengeksekusi misi hingga pelatihan medan berat, dengan rintangan fisik seperti merayap di lumpur, membawa beban berat, dan bergerak di medan berbatu

“Saya gak akan lupa gimana kagoknya kita waktu baru datang ke bootcamp. Bahkan rasa saat pertama lihat gapuranya aja masih kebayang-bayang. Gak nyangka aja ternyata latihannya benar-benar bareng prajurit, jadi semua yang kita jalani itu sudah seperti prajurit yang sedang ditempa. Capek banget!” aku Hardi Fadlillah, yang berperan sebagai Baton Damar dalam film ini. 

Hardi yang biasanya dikenal melalui film drama komedi mengakui meski melelahkan, proses pelatihan ini justru menjadi momen yang tidak terlupakan, apalagi perannya berbeda dengan peran yang biasa ia ambil. Ia juga mengakui pelatihan tersebut berguna, karena ternyata proses pengambilan gambar yang seringkali dilakukan di area hutan, memang menuntut kondisi fisik yang prima.

“Ada adegan dimana kita mau menyerang, dan harus merangkak di tanah yang dipenuhi belukar. Sebenarnya udah di bersihkan areanya, tapi tetep aja, ada rantinglah yang nusuk, trus kerikil menggesek badan. Untung ya udah latihan” ungkapnya sambil tersenyum.

Menurut produser film Believe, Celerina Judisari, tim produksi memang meminta konsultasi dengan pihak TNI dalam proses persiapan dan pengambilan film.

“Kita singkronisasi dengan mereka, karena yang benar-benar tahu seperti apa medan perang itu kan cuma mereka, dan kami ingin film ini bisa benar-benar terasa realistis adegan perang dan laganya. Jadi dari awal, kita request konsultasi dengan TNI, dan mereka menyambut dengan baik,” kata dia.

TNI kemudian mendampingi tim produksi untuk memberikan berbagai masukan mulai dari gestur dan dialog, sikap tubuh, refleks, dan bahasa militer yang otentik. Semua demi pengadeganan yang otentik oleh para aktor.

Hasilnya terlihat jelas di layar: pemain tampil bukan sekadar ‘bermain jadi prajurit’, tapi benar-benar menyatu dengan perannya. Itulah dedikasi yang membuat Believe berbeda dari film-film aksi biasa. Inipun diakui oleh para penontonnya yang beruntung bisa menyaksikan film Believe dalam penayangan khusus di Jakarta.

“Aktor-aktornya tuh keliatan realistis bangetkayak memang beneran prajurit. Aktingnya juga bagus-bagus, jadi meyakinkan” aku Frea, salah satu penonton awal film Believe saat ditanya pasca penayangan khusus di Jakarta.

Film Believe adalah debut perdana rumah produksi Bahagia Tanpa Drama, diproduseri oleh Celerina Judisari, Sutradara : Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana. Dibintangi oleh : Ajil Ditto, Adinda Thomas, Wafda Saifan, Maudy Koesnaedi dan Marthino Lio. 

Ingin membuktikan sendiri seberapa realistis adegan perang dalam film Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian? Anda tidak perlu menunggu lama, karena film ini akan tayang di bioskop di seluruh Indonesia, mulai tanggal 24 Juli 2025