Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Psikolog: Pahami Dulu Penyebab Kenakalan

Penyebab Kenakalan Siswa, penyebab kenakalan siswa, penyebab kenakalan remaja, siswa nakal, siswa nakal dikirim ke barak TNI, siswa nakal dikirim ke barak militer, siswa nakal masuk barak militer, Dedi Mulyadi kirim siswa nakal ke barak militer, kebijakan dedi mulyadi, Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Psikolog: Pahami Dulu Penyebab Kenakalan, 1. Pengaruh teman sebaya sangat besar, 2. Ada masalah keluarga atau luka emosional, 3. Tidak memahami aturan yang dilanggar, 4. Ada gangguan perilaku yang butuh penanganan klinis

– Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan mengirimkan siswa yang nakal untuk mengikuti pendidikan di barak militer menuai pro dan kontra.

Kriteria siswa yang dianggap ‘nakal’ dan akan dikirim ke barak militer yaitu mereka yang suka mabuk, main game berlebihan, tawuran, bolos sekolah, dan melakukan keributan. 

Kabarnya, kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap mulai 2 Mei 2025. Program ini akan berlangsung selama 6 bulan hingga 1 tahun, demi mendisiplinkan para siswa yang bermasalah. 

Menanggapi kebijakan tersebut, Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Farraas Afiefah Muhdiar menilai, sebelum memberi label ‘nakal’ dan menjatuhkan hukuman, penting untuk mengenali terlebih dahulu akar masalah di balik perilaku siswa.

“Definisi nakal itu sangat subjektif. Menurut saya, penggunaan istilah ‘nakal’ bukan terminologi yang konstruktif, kalau di psikologi bisa disebut perilaku maladaptif,” ujar Farraas kepada Kompas.com, Kamis (1/5/2025).

Penyebab Kenakalan Siswa

1. Pengaruh teman sebaya sangat besar

“Penyebabnya sangat beragam, siswa melanggar aturan bisa jadi karena sengaja. Di usia remaja gampang sekali anak terpengaruh sama peer group-nya,” jelasnya.

2. Ada masalah keluarga atau luka emosional

“Bisa juga karena adanya masalah yang lebih mendalam, seperti masalah keluarga, trauma, atau masalah relasi di keluarga. Akhirnya cenderung mencari pengakuan dari luar,” ungkap Farraas.

Anak yang tidak mendapat perhatian atau kasih sayang di rumah bisa mencari validasi melalui tindakan yang sebenarnya merupakan bentuk “teriakan” minta tolong.

3. Tidak memahami aturan yang dilanggar

“Penyebab lainnya, anak itu memang tidak mengerti aturan, dia ikut-ikutan saja tanpa punya pemahaman yang cukup baik soal perilakunya dan dampaknya seperti apa,” tuturnya.

4. Ada gangguan perilaku yang butuh penanganan klinis

“Mungkin juga anak memiliki masalah regulasi emosi, ada gangguan perilaku yang penyebabnya dari sisi psikologis yang sudah sampai ranah klinis,” jelasnya.