Selain Dikirim ke Barak Militer, Psikolog Ungkap Cara Lain Mendisiplinkan Anak

– Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim siswa yang dianggap ‘nakal’ ke barak militer telah dimulai sejak 2 Mei 2025.
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Farraas Afiefah Muhdiar yang menilai, setiap anak umumnya memerlukan pendekatan yang berbeda-beda dan tidak semua bisa didisiplinkan lewat cara militer.
1. Temukan dan atasi akar masalahnya
Dengan mengetahui latar belakang masalah tiap anak, pendekatan yang dilakukan bisa disesuaikan agar lebih efektif dan tidak berdampak pada kesehatan mental mereka.
“Misalnya akar masalahnya adalah trauma atau ada gangguan psikologi yang mempengaruhi kesulitan dalam mengelola emosi. Berarti perlu akses psikolog atau meningkatkan peran guru BK,” jelas Farraas kepada Kompas.com, Kamis (1/5/2025).
2. Perkuat peran guru BK
3. Ajak anak mengikuti seminar di kawasan rentan
Langkah ini bertujuan untuk membuka pola pikir siswa, agar mereka bisa melihat kehidupan orang lain yang berbeda dari mereka. Hal ini juga bisa menjadi cara siswa untuk merefleksikan diri.
Dengan melihat langsung, harapannya anak bisa memahami perspektif orang lain, serta menumbuhkan empati dan kesadaran diri yang lebih kuat terhadap konsekuensi perilaku mereka sendiri.
4. Libatkan anak dalam kegiatan produktif
5. Ajak orangtua terlibat lewat penyuluhan
“Kalau memang banyak siswa yang kurang kehadiran orangtua karena sibuk bekerja atau pengasuhan yang kurang sehat, bisa juga buat sesi penyuluhan dengan orangtua,” tandas dia.