Pentingnya Anak Laki-laki Dekat dengan Ayah, Psikolog Ungkap Manfaatnya

anak laki laki dekat dengan ayah, manfaat anak laki laki dekat dengan ayah, pentingnya anak kaki laki dekat dengan ayah, Pentingnya Anak Laki-laki Dekat dengan Ayah, Psikolog Ungkap Manfaatnya, 1. Membentuk identitas laki-laki yang aman dan sehat, 2. Membantu anak laki-laki mengelola emosi, 3. Memberi contoh relasi yang sehat, 4. Merasa diterima dan dicintai

Hubungan yang hangat antara ayah dan anak tak hanya penting bagi anak perempuan.

Menurut Psikolog Keluarga Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi, anak laki-laki juga sangat membutuhkan kehadiran ayah.

Sosok ayah bukan sekadar pemberi nafkah, tetapi juga figur yang membentuk identitas, cara berpikir, dan ekspresi emosi anak laki-laki.

Pentingnya ayah dekat dengan anak laki-laki

1. Membentuk identitas laki-laki yang aman dan sehat

“Anak laki-laki itu perlu melihat role model yang aman dan berdaya. Aman artinya ia merasa cukup, tidak merasa harus membuktikan kelelakiannya dengan cara yang agresif,” jelas Sukmadiarti kepada Kompas.com, Senin (15/7/2025).

Ia menjelaskan bahwa kedekatan dengan ayah memberikan anak gambaran utuh tentang maskulinitas yang sehat.

Ayah yang penuh kasih, tidak kaku secara emosi, dan bisa berdialog menjadi contoh konkret bahwa laki-laki tidak harus selalu kuat atau dominan.

Sebaliknya, jika hubungan anak dengan ayah jauh atau penuh tekanan, anak bisa tumbuh dengan konsep maskulinitas yang kaku.

Sukmadiarti menekankan jika hal ini berisiko membuatnya menekan emosi, menunjukkan agresi, atau mencari pembuktian diri melalui perilaku berisiko.

2. Membantu anak laki-laki mengelola emosi

Selama ini, anak laki-laki sering dibesarkan dengan norma “cowok enggak boleh nangis” atau “harus kuat”.

Kebiasan ini bisa membuat mereka kesulitan mengekspresikan dan memahami perasaannya sendiri.

“Kalau sejak kecil dekat dengan ayah yang bisa mendampingi emosinya, anak laki-laki jadi belajar bahwa merasa takut, kecewa, atau sedih itu bukan kelemahan,” ujar Sukmadiarti.

Kehadiran emosional ayah membantu anak laki-laki belajar cara menenangkan diri, berkomunikasi sehat, dan merespons konflik tanpa marah atau diam.

3. Memberi contoh relasi yang sehat

Perilaku ayah terhadap pasangan dan anak-anaknya menjadi pelajaran pertama bagi anak laki-laki dalam membentuk relasi.

Ketika ayah menunjukkan penghormatan, tanggung jawab, dan komunikasi terbuka dalam keluarga, anak laki-laki belajar bahwa menjadi suami dan ayah tidak hanya soal bekerja dan memberi uang.

“Dia belajar bahwa hadir secara emosional itu penting. Dan bahwa jadi laki-laki itu bukan soal dominasi, tapi soal koneksi,” kata Sukmadiarti.

4. Merasa diterima dan dicintai

Sukmadiarti menegaskan, kehadiran ayah dalam kehidupan anak laki-laki tidak boleh hanya berhenti pada peran ekonomis.

Ayah juga perlu hadir secara fisik dan emosional, ikut bermain, mendengarkan cerita anak, bahkan hanya sekadar duduk bersama.

“Anak laki-laki perlu merasa diterima dan dicintai oleh ayahnya,” ujarnya.

Anak bisa cari pengganti figur ayah di luar rumah

Ketika ayah tidak terlibat, secara sadar atau tidak, anak laki-laki akan mencari figur pengganti di luar rumah.

Masalahnya, figur tersebut belum tentu memberi contoh yang sehat, bisa idolanya, temannya, bahkan konten online yang mempromosikan maskulinitas toksik.

“Kalau tidak ada bonding dengan ayah, anak bisa mencari jawaban di tempat lain yang mungkin tidak tepat,” jelas Sukmadiarti.