Ibu Asal Sumsel Temui Dedi Mulyadi, Minta Anaknya yang Kecanduan Narkoba Dibina di Barak Militer

Dedi Mulyadi, kecanduan narkoba, barak militer, ibu asal Sumsel temui Dedi Mulyadi, Ibu Asal Sumsel Temui Dedi Mulyadi, Minta Anaknya yang Kecanduan Narkoba Dibina di Barak Militer

Perjuangan seorang ibu dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, bernama Dian Nurhayati, membawanya menempuh perjalanan jauh ke Purwakarta demi mencari pertolongan.

Ia menemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan harapan sang anak yang telah kecanduan narkoba bisa dibina di barak militer.

Dian mengaku sudah kehabisan cara menangani anaknya, Rehan (19), yang telah menjadi pengguna narkoba sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dalam pertemuan yang diunggah melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Jumat (20/6/2025), Dian menyampaikan curahan hatinya langsung kepada Dedi Mulyadi.

“Ini Pak, (anak) sudah saya rehab dua kali di BNN Silampari, perbuatannya rusak,” kata Dian.

Rehan sendiri mengakui bahwa ia adalah pecandu sabu. Saat ditanya Dedi mengenai jenis narkoba yang dikonsumsi, ia menjawab, “Pakai sabu.”

Rehan Akui Konsumsi Sabu Sejak SMP

Ia mengatakan mendapatkan barang tersebut dari seorang bandar. “Gak tahu Pak,” jawabnya saat ditanya siapa nama bandarnya.

Dedi tampak terkejut mendengar pengakuan itu. “Sejak kapan sudah berlangganan sabu-sabu?” tanyanya.

“Sejak kecil, Pak (SMP),” jawab Rehan, membuat Dedi terbelalak, “Hah?”

Rehan mengaku pertama kali mencoba sabu karena ajakan temannya. “Dikasih Pak sama teman, (disuruh) cobain, waktu itu gak ngerti,” ucapnya. Ia menambahkan awalnya mengira itu seperti rokok biasa. “Disangka rokok Pak pakai botol, waktu bulan puasa betul jadi lapar katanya.”

Setelah ketagihan, ia mulai membeli sabu dengan harga Rp50.000 hingga Rp100.000. Ia pun pernah mencoba berhenti, namun kembali memakai karena gejala putus zat seperti gelisah dan rasa panas di tubuh.

Pernah Ngamuk Bawa Pisau, Ibu Hampir Bunuh Diri

Dian juga menceritakan bahwa Rehan pernah memaksa untuk menikah dan mengamuk ketika tidak dituruti. Ia bahkan membawa pisau ke kantin rumah sakit tempat ibunya bekerja.

“Dia ngamuk, cangkul dipatahin, di kantin bawa pisau ngamuk di kantin rumah sakit itu,” kata Dian.

Tekanan hidup membuat Dian nyaris putus asa. “Saya rasanya pengin bunuh diri cuma saya ingat lagi ibaratnya anak-anak masih ada cuma dia aja (berulah), jadi harus tetap kuat,” ucapnya sambil menangis.

Dedi pun mencoba menguatkan, “Iya Bu, jangan. Ibu kan bukan cuma ke dia aja, masih ada tiga anak yang lain dan ada cucu.”

Konseler Rehabilitasi Ikut Pakai Narkoba, Laporan ke Polisi Tak Efektif

Dian mengaku sudah mencoba berbagai upaya, termasuk rehabilitasi dua kali, namun gagal. Ia bahkan menyebut konseler atau pendamping anaknya justru turut memakai narkoba.

“Justru yang jadi konseler pendampingnya itu konsumsi narkoba juga,” katanya.

Konseler itu bahkan menyarankan Rehan untuk menggadaikan motor agar bisa membeli sabu lagi. Dedi pun terkejut, “Jadi konseler ini ngajak makai lagi juga? Waduh.”

Dian juga sempat meminta bantuan Dinas Sosial, yang menyarankan untuk melaporkan anaknya ke polisi. Ia sempat melakukannya, namun setelah sebulan, ada permintaan uang hingga Rp10 juta yang kemudian diturunkan menjadi Rp5 juta.

Dedi Siap Bantu Bina Rehan, Tapi Belum Bisa Bantu Ekonomi Keluarga

Karena merasa buntu, Dian akhirnya memutuskan menghubungi Dedi Mulyadi setelah melihat unggahannya tentang barak militer.

“Jadi dari Oktober itu saya lihat terus postingan Bapak, dari situ kayak ada harapan satu-satunya di sinilah,” ungkapnya. “Kalau bisa dibina jadi anak yang berakhlak bagus,” tambahnya.

Selain meminta pembinaan, Dian juga menyampaikan kondisi ekonomi keluarganya. Rumah peninggalan hasil kerja kerasnya saat menjadi TKW di Arab Saudi terancam disita bank.

“Saya ingin serahkan ke Bapak untuk didik menjadi anak yang lebih baik lagi, minta tolong ke Bapak dari segi keuangan,” ujarnya.

Namun Dedi menyampaikan bahwa ia belum bisa menjanjikan bantuan dalam bentuk materi. Meski begitu, ia bersedia membawa Rehan ke barak militer agar bisa mendapatkan pembinaan lebih lanjut.

“Saya akan fokus ke anak Ibu. Kalau anak Ibu dimasukkan ke barak hari ini, saya akan antar, nanti koordinasi suruh buat surat pernyataan,” tegas Dedi Mulyadi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putus Asa Anaknya Pecandu Sabu Sejak SMP, Ibu Asal Sumsel Minta Tolong Dedi Mulyadi Kirim ke Barak