Dedi Mulyadi Siapkan Hadiah Miliaran untuk Lomba Kebersihan, Daerah Kotor Siap-siap Gigit Jari

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk menangani masalah sampah secara terintegrasi, dimulai dari tingkat hulu, yaitu rumah tangga.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan akan menghentikan bantuan kepada kota, kabupaten, kelurahan, dan desa yang tidak mampu mengelola sampah sesuai ketentuan pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Kita tidak bisa hanya mengeluarkan instruksi tanpa adanya reward dan punishment,” ujar Dedi usai menghadiri rapat koordinasi kepala daerah di Pendopo Bupati Cianjur, Sabtu (9/8/2025) malam.
"Oleh sebab itu, kota dan kabupaten yang tidak melaksanakan pengelolaan sampah dengan baik, Pemprov Jawa Barat tidak akan menurunkan bantuan gubernur," lanjutnya.
Ancaman serupa juga berlaku bagi kelurahan dan desa yang tidak mengelola sampah secara efektif.
Dedi menekankan bahwa bantuan harus mampu menggerakkan masyarakat menjadi kreatif, inovatif, dan memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Jika tidak, bantuan tersebut tidak akan diberikan karena tidak sesuai dengan tujuan kami mendorong keberlanjutan lingkungan,” tegasnya.
Apa Bentuk Penghargaan bagi Daerah yang Sukses Kelola Sampah?
Sebaliknya, daerah yang berhasil mengelola sampah dan menjaga lingkungan akan mendapatkan penghargaan. Pemprov Jabar bekerja sama dengan KLHK memberikan apresiasi berupa Piala Adipura.
Selain itu, ada lomba antardesa dan kelurahan bertajuk Gapura Sri Baduga dengan total hadiah Rp 9 miliar untuk pembangunan pada 2026.
“Lomba ini menitikberatkan pada penilaian kebersihan dan penanganan sampah, yang menjadi 40 persen dari komponen penilaiannya,” jelas Dedi.
Tak hanya itu, akan ada penghargaan Mahkota Binokasih, penobatan tingkat kabupaten dan kota terbersih di Jabar, dengan hadiah Rp 15 miliar dalam bentuk pembangunan.
Gerakan ini akan dicanangkan mulai 20 Agustus 2025, melibatkan seluruh tingkatan pemerintahan hingga rumah tangga.
Bagaimana Peran Pendidikan dalam Pengelolaan Sampah?
Tidak hanya di level pemerintahan, Dedi juga mendorong peran dunia pendidikan. Ia menggagas Anugerah Panca Waluya bagi sekolah yang mampu mengelola sampah secara mandiri.
Guru fisika, kimia, dan biologi diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk mengolah sampah di sekolahnya masing-masing.
“Ini pembelajaran penting sehingga nanti study tour dan outing class akan diarahkan pada pembentukan karakter anak-anak Jabar untuk bisa mengelola sampah,” ujarnya.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengapresiasi langkah Dedi Mulyadi. Menurutnya, kebijakan ini menunjukkan keseriusan Pemprov Jabar dalam melaksanakan amanat Presiden RI sesuai Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN.
“Bupati, wali kota, dan Pak Gubernur mempunyai tekad yang sangat luar biasa untuk mencapai target kebersihan paling dalam, skema yang kita kenal dengan Adipura,” pungkas Hanif.
Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Dedi Mulyadi Ancam Tangguhkan Bantuan Daerah Abaikan Kelola Sampah, Ungkap Hadiah".
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!