Naik Gunung Pakai Mobil? Simak Dulu Tips Amannya
Temukan tips aman berkendara di pegunungan untuk perjalanan yang lebih nyaman dan aman.

Berkendara ke daerah pegunungan memang menawarkan sensasi tersendiri. Pemandangan alam yang indah, udara segar, dan suasana tenang menjadi daya tarik utama bagi para pengemudi yang gemar menjelajah.
Namun, di balik keindahannya, rute pegunungan menyimpan tantangan yang tak bisa disepelekan. Tikungan tajam, tanjakan ekstrem, jalan licin, hingga perubahan cuaca mendadak menjadi risiko yang harus dihadapi.
Untuk itu, memahami tips aman berkendara di pegunungan sangatlah penting demi menjaga keselamatan Anda dan penumpang selama perjalanan.
Periksa Rem dan Ban Sebelum Naik
Salah satu tips aman berkendara di pegunungan yang paling mendasar adalah mengecek kondisi rem dan ban. Jalan menurun yang curam sangat mengandalkan sistem pengereman.
Pastikan rem dalam kondisi prima, kampas masih tebal dan minyak rem cukup. Selain itu, tekanan udara ban harus sesuai standar, dan periksa apakah alur ban masih layak pakai, terutama jika jalan basah dan licin. Checklist penting yang perlu Anda lakukan:
- Cek ketebalan kampas rem
- Pastikan level minyak rem cukup
- Sesuaikan tekanan angin ban
- Periksa usia dan kondisi fisik ban
Gunakan Gigi Rendah di Jalan Turun
Sering kali pengemudi mengandalkan rem saat menuruni bukit curam. Padahal, engine brake jauh lebih aman.
Gunakan transmisi rendah (gigi 1 atau 2) agar laju kendaraan tertahan tanpa menguras sistem pengereman. Teknik ini wajib dikuasai, terutama saat membawa penumpang penuh atau barang berat di kendaraan.
Hindari Memaksakan Mobil Bertorsi Rendah
Medan pegunungan menuntut kendaraan dengan tenaga yang cukup. Jika kendaraan bermesin kecil dipaksa membawa beban berlebih, risikonya bukan cuma mobil mogok, tapi juga overheat.
Gunakan mobil dengan torsi besar seperti mesin diesel atau transmisi manual untuk perjalanan yang lebih aman dan efisien.
Waspadai Cuaca dan Kabut Tebal
Kabut bisa muncul tiba-tiba di pegunungan dan sangat mengganggu visibilitas. Dalam kondisi ini, pastikan lampu utama dan fog lamp berfungsi optimal. Jangan menyalakan lampu hazard saat masih melaju, karena bisa membingungkan pengendara lain. T
etap gunakan lampu dekat dan tambahkan jarak aman antar kendaraan. Tips saat menghadapi kabut:
- Nyalakan lampu dekat, bukan lampu jauh
- Hindari menyalip kendaraan lain
- Tambahkan jeda jarak antar kendaraan
- Berkendara pelan dan hati-hati
Istirahat Rutin dan Jaga Fokus
Mengemudi di jalan berkelok dan menanjak-turun secara terus menerus membutuhkan energi fisik dan konsentrasi tinggi.
Supaya tetap fokus, sempatkan istirahat setiap 2-3 jam. Terutama jika Anda mengemudi sendirian, penting untuk mengambil jeda sejenak agar pikiran tetap jernih dan refleks tetap terjaga.
Pastikan Kaca dan Wiper Bersih
Cuaca pegunungan sering hujan atau berkabut, dan ini bisa membuat kaca depan menjadi buram. Pastikan wiper berfungsi dan air washer terisi penuh.
Visibilitas yang baik merupakan kunci agar aman berkendara di pegunungan, khususnya saat malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk.
Manfaatkan Mode Manual di Mobil Matic
Mobil otomatis masa kini umumnya dilengkapi fitur mode manual atau L (low gear). Mode ini sangat berguna untuk menahan kecepatan di turunan atau memberikan tenaga tambahan di tanjakan.
Kenali cara kerja fitur ini pada kendaraan Anda sebelum digunakan dalam kondisi ekstrem.
Siapkan Nomor Darurat dan Peta
Beberapa wilayah pegunungan minim sinyal, bahkan sama sekali tidak terjangkau jaringan seluler.
Simpan nomor bengkel atau towing terdekat dan gunakan aplikasi GPS offline. Anda juga bisa membawa peta fisik sebagai cadangan agar tidak tersesat ketika sinyal hilang total.