Dua Pendaki Asing Jatuh di Rinjani, Jalur Pelawangan Ditutup Sementara

Buntut jatuhnya pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark, serta pendaki asal Swiss dalam rentang waktu yang berdekatan, aktivitas pendakian menuju dan dari jalur Pelawangan Sembalun-Danau Segara Anak ditutup sementara.
"Saat ini kami melakukan penutupan sementara sistem booking tiket pada aplikasi eRinjani dan menutup jalur Pelawangan Sembalun ke Danau Segara Anak. Sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Kelompok Kerja World Class Mountaineering, Taman Nasional Gunung Rinjani, Budi Soesmardi kepada Kompas.com, Jumat (18/7/2025) pagi.
Saat ini, kata Budi, tercatat ada sebanyak 5.938 orang yang sudah mengantongi tiket untuk mendaki Gunung Rinjani.
31 Juli 2025 total ada 2.755 orang, bulan Agustus ada 2.434 orang, September ada 579 orang, Oktober ada 50 orang, November ada 37 orang, dan pada Desember ada 83 orang.
Angka tersebut, terang Budi, total jumlah pendaki Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA).
Kronologi jatuhnya pendaki Belanda di Rinjani
Pendaki asal Belanda, atas nama Sarah Tamar van Hult (26), jatuh di jalur pendakian Gunung Rinjani, tepatnya di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, pada Kamis (17/7/2025).
Sarah terdaftar mendaki Rinjani melalui Jalur Sembalun pada 16 Juli 2025 dan turun ke Danau Segara Anak tanggal 17 Juli 2025.
Ia melaporkan mengalami kecelakaan/terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak dan meminta bantuan evakuasi.
Jatuhnya Sarah menambah daftar kejadian kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani.
“Laporan kami terima siang dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR),” kata Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, di Mataram seperti dilansir tadi dari Antara.
Pendaki Asal Denmark Jatuh di Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dievakuasi
Ia mengatakan, begitu mendapatkan laporan, Kantor SAR Mataram mengerahkan personel setelah menerima laporan mengenai seorang warga negara asing (WNA) asal Belanda yang tinggal di Denmark mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani.Tim penyelamat dari Pos SAR Kayangan segera diberangkatkan.
Tim ini menggunakan truk dan membawa peralatan pendakian gunung, komunikasi, medis, dan pendukung lainnya, terangnya.
Evakuasi menggunakan helikopter
Dikarenakan lokasi jatuhnya pendaki Denmark tersebut memiliki medan yang sulit, Kepala Kantor SAR Mataram juga berkoordinasi dengan SGi Air Bali untuk mengeluarkan jalur udara.
“Koordinasi dilakukan dengan SGi Air Bali dan Kepala Kantor SAR Denpasar untuk pengerahan helikopter guna mempercepat proses mengoordinasikannya,” tambah Muhammad Hariyadi.
Pukul 15.45 WITA, helikopter SGi Air Bali telah lepas landas menuju lokasi jatuhnya pendaki Denmark tersebut untuk melakukan evakuasi.
Evakuasi pendaki Denmark yang jatuh di Jalur pendakian Gunung Rinjani dilakukan via udara, Kamis (17/7/2025).
Di mana lokasi jatuhnya pendaki Belanda?
Diketahui, titik jatuhnya Sarah dekat dengan lokasi jatuhnya pendaki Swiss, Benedikt Emmenegger (46), beberapa waktu yang lalu.
Sarah jatuh di jalur turun setelah summit di Gunung Rinjani pada Kamis (17/7) dan mengalami patah leher serta pendarahan di kepala.
Meski masih dalam kondisi sadar, korban tetap dievakuasi menggunakan helikopter karena sangat berisiko jika dilakukan evakuasi manual.
Sarah jatuh di kedalaman 20-30 meter, tepatnya sekitar 50 meter sebelum jembatan besi ke arah Danau Segara Anak.
Lokasi ini berdekatan dengan pendaki Swiss yang jatuh di titik 25 menit sebelum jembatan.
Bagaimana kondisi pendaki Belanda?
Pj Ketua Tim Evakuasi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Gede Mustika, mengatakan, korban dilaporkan terjatuh di kedalaman 20-50 meter sebelum jembatan di Jalur Pelawangan menuju Danau Segara Anak pada Kamis (17/7/2025).
Korban dievakuasi dalam kondisi selamat dan diperkirakan mengalami cedera pada leher serta pendarahan di bagian kepala.
"Diperkirakan cedera leher," kata Gede Mustika dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Tim medis dari EMHC, petugas TNGR, dan relawan melakukan penanganan awal dan memutuskan untuk melakukan evakuasi menggunakan helikopter.
Helikopter SGI Air Bali bersama dokter pendamping melakukan evakuasi udara pukul 16.42 WITA. Helikopter mendarat di dekat lokasi jatuhnya korban. Selanjutnya, korban diterbangkan menuju RS BIMC Kuta, Bali, untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Pada Kamis (17/7/2025), berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban dilaporkan mengalami cedera kepala sedang.
Kepala Kantor SAR Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menyampaikan, warga kelahiran Denmark itu dievakuasi dengan selamat menggunakan helikopter.
"Langsung dibawa menuju Rumah Sakit BIMC menggunakan ambulans milik klinik Nusa Medica untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut," katanya.
Sidakarya mengatakan, pada pukul 17.29 WITA, helikopter mendarat di helipad SGi Air Bali. Ada lima orang di dalam helikopter itu, di antaranya dua kru helikopter, satu dokter, korban, dan satu pendamping korban.