Kisah Pilu Pendaki Brasil di Rinjani Berakhir di Meja Autopsi, Jenazah Harus Lewat Jalur Darat Menuju Bali

Jenazah seorang pendaki asal Brasil, Juliana, yang mengalami kecelakaan fatal di Gunung Rinjani, dijadwalkan akan menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (26/6) pukul 08.00 Wita.
Setelah proses autopsi selesai, jenazah Juliana akan segera diberangkatkan menuju Denpasar, Bali, untuk selanjutnya dipulangkan ke negara asalnya, Brasil.
"Jika sudah rampung, kami bisa langsung memberangkatkannya ke Denpasar," jelas Plh. Sekda NTB, Lalu Moh. Faozal, setelah menyaksikan kedatangan jenazah Juliana di RS Bhayangkara Mataram, Rabu (25/6) malam.
Pemberangkatan jenazah Juliana ke Bali akan dilakukan melalui jalur darat. Hal ini dikarenakan tidak ada penerbangan langsung dari Lombok ke Bali. Dari Bali, jenazah baru akan diterbangkan kembali ke Brasil.
Faozal menambahkan bahwa pihak keluarga Juliana akan hadir menyaksikan proses autopsi pada Kamis pagi. Saat ini, keluarga korban masih berada di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Sebagai wujud empati, Pemerintah Provinsi NTB menanggung seluruh kebutuhan keluarga Juliana selama berada di NTB, termasuk fasilitas ambulans dan transportasi.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu (21/6) ketika Juliana terjatuh di lereng Gunung Rinjani. Setelah upaya pencarian intensif, jenazah Juliana berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6) di kedalaman 600 meter dari lokasi terakhirnya.
Meskipun cuaca buruk dan tanpa bantuan helikopter, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Juliana dari pos Pelawangan menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), yang berlokasi dekat pintu masuk jalur pendakian.