Tersandung Biaya Administrasi, Penggalangan Dana Warga Brasil untuk Agam Rinjani Dibatalkan

penggalangan dana, warga Brasil, Agam Rinjani, Juliana Marins, Gunung Rinjani, Warga Brasil, pendaki Brasil, warga brasil, Tersandung Biaya Administrasi, Penggalangan Dana Warga Brasil untuk Agam Rinjani Dibatalkan

Inisiatif penggalangan dana yang digalang warga Brasil untuk Agam Rinjani, seorang relawan yang dikenal karena aksi heroiknya saat mengevakuasi jenazah Juliana Marins dari Gunung Rinjani, resmi dibatalkan.

Pembatalan diumumkan oleh platform penggalangan dana VOAA dan organisasi Razoes para Acreditar pada Senin (30/6/2025).

Keputusan ini diambil menyusul munculnya kontroversi terkait potongan biaya administrasi yang diterapkan dalam kampanye donasi tersebut.

Dalam keterangan resminya, VOAA menegaskan bahwa niat awal kampanye ini murni berdasarkan solidaritas dan niat baik untuk membantu Agam.

Namun, diskusi yang berkembang di tengah publik Brasil, khususnya soal potongan biaya administrasi sebesar 20 persen, dinilai telah menimbulkan mispersepsi dan ujaran kebencian terhadap platform.

"Kami memutuskan untuk segera membatalkan kampanye ini, serta mengembalikan seluruh donasi secara otomatis dan utuh kepada para donatur," tulis VOAA.

Apa Sebenarnya Kontroversi Biaya Administrasi Itu?

Biaya administrasi sebesar 20 persen yang dikenakan VOAA menjadi titik kontroversi utama. Meski VOAA menyebut informasi ini sudah disampaikan sejak awal di situs resmi mereka, sejumlah pihak tetap mempertanyakan transparansi dan proporsi pemotongan tersebut.

Menurut VOAA, biaya tersebut tidak hanya mencakup pemeliharaan platform digital, tetapi juga layanan kurasi, verifikasi cerita, produksi konten, komunikasi strategis, pengelolaan hukum dan keuangan, hingga pendampingan kampanye.

"Ini bukan semata-mata soal perantara donasi, tapi layanan yang komprehensif, aman, dan transparan," tegas pihak VOAA.

VOAA juga memastikan bahwa seluruh dana akan dikembalikan ke metode pembayaran awal mulai 30 Juni 2025 tanpa memerlukan tindakan lanjutan dari para donatur.

Mereka turut menyampaikan permintaan maaf kepada siapa pun yang merasa tidak nyaman atas polemik ini.

Bagaimana Awalnya Agam Rinjani Dapat Donasi dari Warga Brasil?

Agam Rinjani menjadi viral di media sosial Brasil setelah videonya saat mengevakuasi jenazah Juliana Marins di Gunung Rinjani tersebar luas. Juliana, seorang pendaki asal Brasil, tergelincir ke jurang sedalam 600 meter.

Agam dan tim relawan mendampingi jenazah korban sepanjang malam agar tidak jatuh lebih jauh hingga akhirnya berhasil dievakuasi.

"Saya belum bisa tidur sampai sekarang. Sangat sedih. Kami tidak bisa menyelamatkannya. Kami menemani dia sepanjang malam di tepi tebing," ujar Agam dalam wawancara dengan media Brasil, GLOBO.

Aksi tersebut menuai simpati dan pujian luas dari warga Brasil. Julukan seperti "pahlawan" hingga "malaikat penyelamat" pun disematkan kepadanya. Keluarga Juliana juga secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada Agam.

Dari situ, gelombang dukungan mulai mengalir. Banyak warganet Brasil meminta agar dibuatkan rekening donasi. Awalnya Agam menolak karena merasa tidak pantas menerima imbalan.

Namun, setelah banyak dorongan, ia bersedia menerima bantuan dengan syarat akan membagikannya kepada rekan-rekan relawan dan menggunakannya untuk menanam pohon sebagai bentuk penghormatan kepada Juliana.

“Ia akan menanam pohon dengan uang tersebut untuk membantu kualitas udara di Indonesia,” ungkap Sinta Stepani, penerjemah sekaligus penghubung komunikasi Agam dengan warga Brasil.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".