KOMPAS.com – Sebanyak 52 pendaki di-blacklist oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penyebab para pendaki ini di-blacklist yakni karena mereka tak membawa turun sampah makanan saat mendaki.

"Jumlah pendaki yang di-blacklist sebanyak 52 orang, penyebab di-blacklistnya karena tak bawa turun sampah," kata Kepala Pengendali Ekosistem Hutan TNGR Budi Soesmardi dikutip dari Antaranews, Kamis (1/5/2025).

Budi mengatakan, para pendaki akan terkena blacklist, tak boleh mendaki Rinjani selama 5 tahun.

Sanksi tegas tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran buat para pendaki.

"Hal itu untuk mendukung kelestarian kawasan Gunung Rinjani," katanya.

Menurut dia, semenjak program Go Rinjani Zero Waste diberlakukan, cara pengemasan barang yang akan dibawa para pendaki diatur.

"Tapi, tetap saja, program baru yang diterapkan masih tetap akan dievaluasi agar ke depan semakin lebih baik," katanya .

Meski sudah ada aturan, sampai saat inimasih pendaki yang meninggalkan sampahnya di RInjani.

Mengenal program Go Rinjani Zero Waste

Dikutip dari laman resmi TamanNasionalGunungRinjani , Program Go Rinjani Zero Waste 2025 adalah upaya bersama untuk mengurangi sampah plastik dan sampah lainnya yang sering ditinggalkan.

Tujuan utama program ini adalah untuk menjaga kebersihan, kelestarian alam, serta memastikan bahwa Gunung Rinjani tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Sebelum melakukan pendakian, pendaki wajib mewadahi ulang bahan makanan dan minuman yang akan dibawa, untuk ditempatkan di wadah yang dapat digunakan kembali.

Tujuan pengemasan ulang agar dapat meminimalisir sampah di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Selain itu, barang bawaan pendaki akan dicek di pintu masuk kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani ketika check in.

Bila ditemukan barang-barang yang berpotensi menghasilkan sampah, bawaan tersebut wajib ditinggalkan di pintu masuk.

Pendaki boleh saja membawa barang kemasan berpotensi sampah dengan syarat membawa balik sampah tersebut dengan jumlah yang sama.