Gunung Rinjani Buka Kuota 700 Pendaki Sehari, Sudah Penuh hingga 12 April 2025
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), membuka pendakian Gunung Rinjani dengan kuota terbatas mulai Kamis (3/4/2025).
"Kuota pendakian Gunung Rinjani sebanyak 700 orang itu berlaku total untuk enam jalur," kata Pengendali Ekosistem Hutan Balai TN Gunung Rinjani, Budi Soesmardi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/4/2025).
Pembagian kuota pendakian Gunung Rinjani terdiri dari 150 orang untuk Jalur Sembalun, 150 orang untuk Jalur Senaru, 100 orang di Jalur Timbanuh, 100 orang di Jalur Torean, 100 orang di Jalur Tete Batu, dan 100 orang di Jalur Aiq Beriq.
Budi menjelaskan, keputusan kapasitas jumlah pendaki Gunung Rinjani diukur berdasarkan kemampuan daya dukung kawasan.
Misalnya, luas kawasan untuk mendirikan tenda dan besar debit air untuk memenuhi kebutuhan pendaki.
"Jadi, saat orang-orang bertemu atau papasan di Gunung Rinjani, tidak bersinggungan. Itu ada ada perhitungan-perhitungannya," jelas Budi.
Kuota pendakian Gunung Rinjani habis hingga 12 April 2025
Jalur Turun Gunung Rinjani via Torean, Jumat (1/9/2023).
Saat dibuka pada hari pertama setelah penutupan pendakian sejak Rabu (1/1/2025), Budi mengakui adanya lonjakan jumlah pemesanan (booking) tiket masuk Gunung Rinjani.
Hal itu disebabkan oleh pembukaan pendakian hari pertama, sekaligus libur panjang Lebaran 2025.
Menurut data terkini, Budi mengatakan, kuota tiket masuk Gunung Rinjani sudah penuh hingga Sabtu (12/4/2025) mendatang.
"Sementara untuk kuota trekking organizer (TO) itu mulai 3-7 April 2025 sudah penuh. Setelah tanggal itu, sudah normal," ujar dia.
TO memiliki kapasitas kuota pendakian via jalur konektivitas atau tiga jalur Gunung Rinjani yang terhubung, yakni Sembalun, Senaru, dan Torean.
Total 400 kuota jalur konektivitas dibagi sebesar 40 persen untuk umum, serta 60 persen atau 240 orang untuk TO.
Tercatat sedikitnya 200 TO terdaftar di Gunung Rinjani. Budi mengimbau, pendaki yang ingin membeli paket wisata pendakian Gunung Rinjani via TO, wajib mengecek situs web TO terlebih dulu untuk memastikan perizinannya.
"Kalau memang penuh jangan memaksakan, jangan mudah terpercaya sama oknum-oknum yang menjanjikan tiket," saran dia.
