Pesan Haru Ayah Juliana Marins untuk Sang Putri yang Meninggal di Rinjani: Terbanglah...

Juliana Marins, Gunung Rinjani, Lombok, pendaki tewas, rinjani, juliana marins jatuh di rinjani, juliana marins jatuh di gunung rinjani, Pesan Haru Ayah Juliana Marins untuk Sang Putri yang Meninggal di Rinjani: Terbanglah...

Kepergian Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang tewas di Gunung Rinjani, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

Sang ayah, Manoel Marins Filho, yang jauh-jauh datang dari Brasil, membawa lebih dari sekadar harapan untuk melihat anaknya pulang. Ia membawa cinta yang dalam, dan kini harus merelakan putrinya pergi untuk selamanya.

Dalam unggahan yang penuh emosi, Manoel menuliskan pesan perpisahan untuk putrinya, Juju — panggilan akrab Juliana.

“Ah, Juju… kecantikanku, harta karunku, putriku, cintaku. Kau selalu sangat istimewa,” tulis Manoel, seperti dikutip dari Universo Online, Kamis (26/6/2025).

Ia mengenang Juliana sebagai sosok ceria, sedikit konyol, penuh gelisah tapi memiliki semangat besar untuk hidup. Gadis itu, kata Manoel, selalu tersenyum dan memiliki gairah luar biasa untuk menjelajahi dunia.

Juliana pernah mengatakan bahwa ia ingin melakukan backpacking ke Indonesia, dan keinginan itu didukung penuh oleh keluarganya.

Bahkan saat orang tuanya menawarkan bantuan finansial, Juliana menolaknya. Ia ingin membiayai perjalanannya sendiri, dengan jerih payahnya.

“Dan betapa bahagianya kau mewujudkan mimpi itu. Dan betapa bahagianya kami dengan kebahagiaanmu,” tulis Manoel. 

Bagi Manoel, kenyataan bahwa Juliana meninggal saat melakukan hal yang paling ia cintai — menjelajah dunia. Meski kehilangan begitu dalam, Manoel mencoba ikhlas.

“Kau pergi melakukan apa yang paling kau cintai, dan itu sedikit menghibur hati kami,” lanjutnya..

 “Terbang, Juju… Terbanglah ke pelukan Bapa Abadi yang menunggumu untuk menjagamu selamanya dalam pelukan kasih yang tak terhingga.”

“Kita akan bertemu lagi suatu hari nanti, dan menyelesaikan penerbangan paralayang yang kita rencanakan untuk ulang tahunmu.”

Kalimat-kalimat terakhir Manoel ditutup dengan pesan dari seluruh keluarga:

“Di atas surga, Tuhan yang baik pasti menyediakan. Dari mereka yang selalu mencintaimu: Ayah, Ibu, dan Mari.”

Juliana berasal dari Niterói, negara bagian Rio de Janeiro, Brasil.

Ia dikenal sebagai sosok ceria, penuh semangat, dan menyukai petualangan. Perempuan yang merupakan lulusan Universidade Federal do Rio de Janeiro (UFRJ) itu bekerja sebagai penari tiang (pole dancer) dan publicist.

Sejak Februari 2025, Juliana memulai perjalanan solo traveling ke berbagai negara Asia, seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina. 

Dalam unggahan terakhirnya di akun Instagram @ajulianamarins, Juliana terlihat menikmati liburannya di Bali dan Lombok. Salah satu tulisannya berbunyi: "Never fly, never try (tidak pernah terbang, tidak akan pernah mencoba)."

Ayah Juliana, Manoel Marins Filho, tiba di Indonesia ditemani dua keponakannya dan perwakilan dari Kedutaan Besar Brasil.

Ditemukan tewas di jurang

Impian Juliana Marins (27), pendaki asal Brasil, untuk menjelajahi keindahan alam Indonesia berakhir tragis. Ia ditemukan tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam 600 meter di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu (21/6/2025) saat Juliana melakukan pendakian menuju jalur Plawangan menuju Sembalun. Ia sempat dilaporkan hilang selama empat hari sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6/2025).

"Pendaki tersebut jatuh sekitar pukul 06.30 WITA di sekitar Cemara Nunggal. Saat itu suaranya sempat masih terdengar," ungkap salah satu petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Laporan awal menyebutkan bahwa setelah suara teriakan terdengar, tim dari TNGR bersama unsur SAR langsung melakukan upaya pencarian. Namun, medan yang curam membuat proses evakuasi berlangsung cukup sulit.

Menurut Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah NTB, Lalu Mohammad Faozal, jenazah Juliana akan diautopsi sebelum dipulangkan ke Brasil.

"Otopsi akan dilakukan. Jika selesai cepat, jenazah langsung dibawa ke Bali dan diterbangkan ke Brasil," ujar Faozal.

Pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Provinsi NTB, menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa wisatawan asing tersebut. Mereka memastikan seluruh proses evakuasi dan pemulangan jenazah dilakukan secara hormat dan profesional.

Artikel ini telah tayang di Tribun Lombok.com dengan judul Duka Ayah Juliana Marins Melihat Jasad Putrinya Dievakuasi dari Lereng Puncak Rinjani