Ekonomi RI Semester II-2025 Diyakini Bakal Makin 'Moncer', Airlangga Ungkap Faktornya

Konferensi pers RAPBN & Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026
Konferensi pers RAPBN & Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah sangat optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II-2025 akan makin membaik dan lebih terakselerasi. Hal itu diutarakannya dalam konferensi pers 'RAPBN & Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026', di kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta.

"Nah, ini adalah optimisme bahwa pertumbuhan (ekonomi nasional) akan lebih membaik di semester II-2025 dan di tahun 2026," kata Airlangga di kantor DJP, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Agustus 2025.

Dia pun membeberkan sejumlah faktor capaian kinerja dari semester I-2025, yang bisa menjadi modal bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi di semester II-2025. Misalnya seperti realisasi investasi yang tercatat terus meningkat mencapai Rp 924 triliun. Kemudian ada impor barang modal yang naik 32,5 persen secara year-on-year (yoy), dan belanja modal pemerintah yang juga naik 17,94 persen (yoy).

[Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers peluncuran ALFI Convex 2025, di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025]

[Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers peluncuran ALFI Convex 2025, di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025]

"Tentu ini diharapkan akan terus berlanjut di semester II-2025 hingga tahun depan," ujarnya.

Selain itu, Airlangga juga melaporkan bahwa pemerintah telah menggelontorkan stimulus ekonomi sebesar Rp 61 triliun pada semester I-2025. Dimana, menurutnya hal itu telah terbukti memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi semester I-2025, dan akan turut mendukung stimulus ekonomi di semester II-2025.

"Ini juga terbukti memberikan resiliensi daripada perekonomian nasional, dan tentunya stimulus ini akan dilanjutkan di semester II-2025," kata Airlangga.

Dia menambahkan, pemerintah diakuinya juga sudah melakukan deregulasi awal melalui revisi PP No. 28 tentang Online Single Submission (OSS), sekaligus revisi Permendag No. 8/2023 yang akan terus dilakukan secara kontinyu demi menambah confidence dari para investor.

Selanjutnya, ada pula perbaikan daya saing baik untuk kerjasama perdagangan dan investasi, misalnya seperti melalui perjanjian kerja sama IEU-CEPA serta dalam proses terkait dengan keanggotaan Indonesia di OECD. Airlangga menegaskan, harapan pemerintah berikutnya adalah bahwa APBN 2026 juga segera bisa dieksekusi lebih awal dibandingkan tahun 2025, guna mendorong akselerasi lebih dini.

Terakhir yakni terkait dengan Danantara, diharapkan Badan Pengelola Investasi (BPI) itu juga bisa segera merampungkan proses konsolidasinya, dan mulai merealisasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) di semester II-2025.

"Kemudian Pak Presiden tadi juga berharap bahwa Danantara di semester II-2025 dan di tahun depan juga akan lebih terakselerasi," ujarnya.