Komentar Casey Stoner Usai Ketegangan Francesco Bagnaia dengan Ducati

Legenda MotoGP, Casey Stoner, memberikan komentar terkait situasi sulit yang dihadapi Francesco "Pecco" Bagnaia bersama Ducati.
Francesco Bagnaia dan Ducati sempat berstigeang usai menjalani MotoGP Austria 2025 di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg.
Hal tersebut menyusul hasil buruk yang didapatkan oleh Francesco Bagnaia di MotoGP Austria 2025.
Start dari posisi kedua di Red Bull Ring, Bagnaia sempat bersaing dengan Marc Marquez di awal balapan.
Kendati demikian, performa pebalap yang kerap disapa Pecco itu menurun hingga akhirnya hanya finis di posisi kedelapan.
"Sejujurnya, saya tidak tahu apa yang terjadi," kata Bagnaia dikutip dari BolaSport, Rabu (20/8/2025).
"Saya memulai dengan baik, tetapi saya lebih lambat dibandingkan orang-orang di depan saya."
Juara dunia dua kali itu mengaku bingung karena motornya terasa berbeda dibanding saat sesi latihan.
"Tahun lalu saya 12 detik lebih cepat dan seharusnya bisa memenangkan balapan," jelasnya.
Rider kelahiran Torino pada 14 Januari 1997 itu pun frustrasi dengan inkonsistensinya sepanjang akhir pekan.
"Dalam satu sesi, saya tercepat dengan kecepatan fantastis, lalu saya balapan dan saya sangat lambat, dan akhirnya finis di urutan kedelapan. Rasanya sangat aneh," lanjutnya.
Keadaan itu lantas memicu komentar dari legenda sekaligus mantan pebalap Ducati, Casey Stoner.
Menurut Stoner, Ducati tidak seharusnya terburu-buru mengambil keputusan hanya karena sang juara dunia dua kali sedang terpuruk di beberapa balapan terakhir.
Casey Stoner saat menjadi test rider Ducati pada MotoGP 2018
"Ducati selalu melakukan ini; jika seorang pembalap mengalami momen buruk, mereka akan mendepaknya. Tapi Bagnaia pantas dihormati," ujar Stoner dikutip dari La Gazzetta dello Sport.
Stoner menilai hubungan antara Bagnaia dan Ducati perlu dipertahankan, apalagi Pecco sudah mempersembahkan dua gelar juara dunia.
"Kita perlu memberinya kesempatan untuk pulih; mereka tidak seharusnya menggantikannya," imbuhnya.
Stoner Singgung Pengalaman Pribadi
Casey Stoner, yang pernah membawa Ducati juara dunia pada 2007, mengingat pengalamannya saat menghadapi situasi serupa.
Menurutnya, Ducati cenderung terlalu fokus pada hasil instan tanpa mempertimbangkan kontribusi jangka panjang seorang pembalap.
"Pecco memberi Ducati dua gelar juara. Pada tahun 2024, ia berjuang bersama Martin hingga akhir," tegas Casey Stoner.
"Ia bekerja dengan serius bersama Ducati selama beberapa musim. Jika mereka rela melepasnya, akan terlihat jelas orang macam apa mereka. Menurut saya, itu tidak adil. Pecco pantas dihormati," tegas Stoner.
Mantan pebalap asal Australia itu juga mengenang musim 2009 ketika dirinya harus absen karena masalah kesehatan.
"Saya terpaksa melewatkan beberapa balapan, mereka mencari pengganti tanpa memberi tahu saya. Itu tidak adil bagi saya," kenangnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!