Top 6+ Kebiasaan di Kamar Mandi yang Picu Jamur, Ini Cara Ampuh Mengatasinya!

Ilustrasi kamar mandi, 1. Membiarkan Kamar Mandi Basah Tanpa Pengeringan, 2. Menggantung Handuk Basah di Kamar Mandi, 3. Mengabaikan Ventilasi yang Buruk, 4. Menggunakan Produk Pembersih yang Tidak Tepat, 5. Mengabaikan Nat Keramik yang Kotor, 6. Menyimpan Barang di Kamar Mandi yang Lembap
Ilustrasi kamar mandi

Kamar mandi adalah salah satu ruangan di rumah yang paling rentan terhadap pertumbuhan jamur. Kelembapan tinggi, kurangnya ventilasi, dan kebiasaan sehari-hari yang kurang tepat dapat menciptakan lingkungan ideal bagi jamur untuk berkembang. 

Jamur tidak hanya merusak estetika kamar mandi, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau masalah pernapasan. 

Berikut ini adalah enam kebiasaan umum di kamar mandi yang memicu pertumbuhan jamur, lengkap dengan solusi praktis dan efektif untuk mengatasinya. 

1. Membiarkan Kamar Mandi Basah Tanpa Pengeringan

Setelah mandi, banyak orang membiarkan air menetes di lantai atau dinding tanpa mengeringkannya. Kelembapan yang tertinggal menciptakan kondisi ideal bagi spora jamur untuk berkembang. 

Menurut penelitian, jamur seperti Aspergillus dan Penicillium dapat mulai tumbuh dalam 24–48 jam di lingkungan lembap.

Solusi: Biasakan mengeringkan lantai dan dinding kamar mandi dengan alat pembersih kaca atau kain lap setelah digunakan. Gunakan kipas angin atau buka jendela untuk mempercepat pengeringan. Jika memungkinkan, pasang alat penyerap kelembapan (dehumidifier) untuk menjaga tingkat kelembapan di bawah 60%.

2. Menggantung Handuk Basah di Kamar Mandi

Handuk basah yang digantung di kamar mandi tanpa ventilasi memadai adalah sarang jamur. Handuk yang lembap menyediakan kelembapan dan bahan organik yang disukai jamur.

Solusi: Jemur handuk di tempat yang terkena sinar matahari atau gunakan pengering pakaian. Pastikan handuk benar-benar kering sebelum digantung kembali. Jika harus menyimpan handuk di kamar mandi, pastikan ada sirkulasi udara yang baik, misalnya dengan memasang ventilasi tambahan atau exhaust fan.

3. Mengabaikan Ventilasi yang Buruk

Ventilasi yang tidak memadai adalah salah satu penyebab utama pertumbuhan jamur. Kamar mandi tanpa jendela atau exhaust fan membuat uap air terperangkap, meningkatkan kelembapan.

Solusi: Pasang exhaust fan dengan kapasitas sesuai ukuran kamar mandi (minimal 50 CFM untuk kamar mandi kecil). Nyalakan kipas selama mandi dan biarkan menyala selama 20–30 menit setelahnya. Jika tidak memungkinkan memasang kipas, buka pintu kamar mandi setelah digunakan untuk meningkatkan aliran udara.

4. Menggunakan Produk Pembersih yang Tidak Tepat

Banyak orang menggunakan pembersih biasa yang tidak dirancang untuk mencegah jamur. Produk ini sering kali tidak cukup kuat untuk menghilangkan spora jamur yang sudah menempel.

Solusi: Gunakan pembersih khusus anti-jamur yang mengandung bahan seperti hidrogen peroksida atau cuka. Untuk noda jamur yang membandel, larutan cuka putih (1:10 dengan air) atau hidrogen peroksida 3% dapat disemprotkan ke area yang terkena, diamkan selama 10 menit, lalu gosok dengan sikat. Pastikan untuk menggunakan sarung tangan dan masker saat membersihkan.

5. Mengabaikan Nat Keramik yang Kotor

Nat keramik yang berpori adalah tempat favorit jamur untuk tumbuh, terutama jika tidak dibersihkan secara rutin. Kotoran dan sisa sabun yang menumpuk di nat memperparah masalah.

Solusi: Bersihkan nat keramik seminggu sekali menggunakan campuran baking soda dan air atau pembersih khusus nat. Untuk perlindungan jangka panjang, aplikasikan sealant nat setiap 6–12 bulan untuk mengurangi penyerapan air. Jika nat sudah rusak, pertimbangkan untuk menggantinya.

6. Menyimpan Barang di Kamar Mandi yang Lembap

Menyimpan sampo, sabun, atau perlengkapan lain di sudut kamar mandi yang lembap dapat memicu pertumbuhan jamur di sekitar barang-barang tersebut. Botol yang basah juga dapat menjadi tempat berkembangnya jamur.

Solusi: Simpan perlengkapan mandi di rak yang memungkinkan aliran udara. Pastikan botol atau wadah kering sebelum disimpan kembali. Gunakan organizer dengan lubang drainase untuk mencegah air menggenang.

Tips Tambahan untuk Kamar Mandi Bebas Jamur

Selain mengatasi kebiasaan di atas, beberapa langkah tambahan dapat membantu mencegah jamur. 

Pertama, periksa secara rutin pipa dan keran untuk mendeteksi kebocoran, karena air yang merembes dapat memicu jamur di dinding atau lantai. 

Kedua, gunakan cat anti-jamur untuk dinding kamar mandi, yang mengandung bahan kimia khusus untuk menghambat pertumbuhan jamur. 

Ketiga, pertimbangkan penggunaan lampu UV-C sebagai disinfektan tambahan, tetapi pastikan penggunaannya aman dan sesuai petunjuk.