Calon Bintara TNI AD Asal Ternate Meninggal saat Pendidikan di Bandung, Diklaim Jatuh di Kamar Mandi

Muhammad Dehan Kasiman (19), calon siswa Bintara TNI AD asal Kota Ternate, Maluku Utara, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kabar duka ini diterima keluarga pada Senin (11/8/2025) pagi dan sontak mengejutkan warga di kampung halamannya.
Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, Dehan diduga meninggal dunia setelah terjatuh di kamar mandi.
Sebelumnya, ia disebut jatuh sakit saat menjalani pendidikan. Namun, detail penyebab kematian masih menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait.
Jenazah Dehan diterbangkan dari Jakarta menuju Ternate dan tiba di rumah duka di Lingkungan Jan, Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan, pada Selasa (12/8/2025) pagi. Kedatangan jenazah disambut isak tangis histeris keluarga, kerabat, dan warga sekitar.
Prosesi pemakaman berlangsung pada pukul 11.00 WIT di pemakaman umum Lingkungan Jan. Sebelumnya, jenazah dimandikan dan disalatkan di rumah duka sesuai adat dan prosesi keagamaan setempat.
Apa Kata Pihak TNI?
Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Danpusdikif) Brigjen TNI Zaiful Rakhman turut mengantar jenazah hingga ke rumah duka. Ia menyampaikan duka cita mendalam mewakili Pusdikif dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
“Kami mewakili Pusdikif TNI AD, mewakili Bapak Kasad. Saya sebagai Danpusdikif, di sini saya bawa Dansadikif Dikmaba. Almarhum adalah siswa Dikmaba yang akan dididik menjadi Bintara TNI AD. Dalam perjalanan beliau sakit dan meninggal dunia,” ujar Zaiful.
Ia menegaskan, Dehan adalah siswa pendidikan pertama Bintara TNI AD (Dikmaba) yang mengalami kondisi sakit hingga meninggal dunia selama pendidikan.
Bagaimana Sikap Keluarga?
Pihak keluarga menyatakan menerima kepergian Dehan dengan ikhlas. Namun, mereka berharap pihak TNI AD dapat memberikan penjelasan detail terkait kronologi dan penyebab pasti kematian putra mereka.
“Kami terima dengan ikhlas, tapi kami ingin tahu betul apa yang terjadi pada Dehan selama di sana,” ungkap salah satu anggota keluarga.
Mereka juga berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, khususnya bagi para calon prajurit yang tengah menjalani pendidikan militer.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!