Satria Muda Bandung Lahir, Babak Baru, Bangga Berjalan dengan Persib

Satria Muda Jakarta telah resmi bermetamorfosis menjadi Satria Muda Bandung. Klub legendaris di kancah basket Indonesia ini terafiliasi dengan Persib Bandung.
Perubahan identitas ini menandai babak baru dalam sejarah panjang Satria Muda, klub yang telah menorehkan 12 gelar juara Indonesia.
Satria Muda kini berada dalam payung PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), yang juga menaungi klub sepak bola legendaris Indonesia, Persib.
"Kehadiran Satria Muda Bandung tak dimaksudkan untuk menggantikan atau meniadakan kontribusi klub-klub yang telah lebih dulu membesarkan basket Bandung, termasuk Prawira Bandung, yang telah menjadi simbol kebangkitan basket kota ini lewat gelar juara IBL 2023."
"Sebaliknya, langkah ini justru diharapkan akan memperkaya dinamika basket Bandung dan menciptakan peluang kolaborasi yang lebih luas dalam hal pembinaan, kompetisi, manajemen klub, serta keterlibatan komunitas," demikian bunyi keterangan dalam sebuah rilis Satria Muda yang diterima KOMPAS.com.
Perjalanan Satria Muda
Satria Muda didirkan pada 28 Oktober 1993, Satria Muda awalnya tampil sebagai pendatang baru di KOBATAMA, liga basket tertinggi Indonesia saat itu.
Mereka memulai langkah dari Divisi 2, dan pada tahun 1995 berhasil promosi ke Divisi 1 setelah lolos dari babak promosi-degradasi.
Debut di kasta tertinggi langsung berbuah manis, dengan tim finis di peringkat keempat musim 1996 dan diganjar status sebagai tim pendatang baru terbaik.
Namun, dua musim berikutnya tantangan berat dijalani Satria Muda. Musim 1998 menjadi masa sulit ketika Satria Muda menutup musim tanpa satu pun kemenangan.
Satria Muda berlabuh di Bandung, Persib lebarkan sayap ke klub basket.
Di tengah situasi itu, Grup Mahaka yang dipimpin Erick Thohir mengambil alih manajemen klub dan melakukan restrukturisasi besar-besaran.
Satria Muda segera bangkit dan berhasil merebut gelar juara Kobatama 1999. Ini menjadi gelar juara pertama klub sejak didirikan.
Era kejayaan berlanjut ketika Fictor Gideon Roring, mantan pemain Satria Muda, ditunjuk sebagai pelatih kepala pada 2004.
Di bawah asuhannya, klub mengoleksi enam gelar juara liga domestik dan satu titel ASEAN.
Setelahnya, tongkat kepelatihan berpindah ke tangan Octaviarro Romelly Tamtelahitu dan kemudian Cokorda Raka, yang membawa Satria Muda juara pada musim 2011/2012 dan 2015.
Pada 2017, giliran Youbel Sondakh menahkodai Satria Muda Pertamina. Setahun berselang, Youbel membawa tim meraih gelar ke-10.
Pencapaian itu menjadikannya orang ketiga yang sukses mempersembahkan gelar sebagai pemain dan pelatih. Ia menyusul jejak Fictor Roring dan Cokorda Raka.
Titel juara terbaru Satria Muda muncul pada 2022 berkat kemenangan atas Pelita Jaya di final IBL (Indonesian Basketball League).
Babak Baru Sejarah Satria Muda
Kini lembar sejarah baru dibuka Satria Muda. Pada Senin (4/8), Satria Muda secara resmi mengumumkan transformasinya menjadi Satria Muda Bandung.
“Kami bangga bisa berjalan bersama PERSIB, sebuah brand yang begitu erat kaitannya dengan profesionalisme di bidang olahraga," ujar Christian Ronaldo Sitepu, Managing Director Satria Muda dalam keterangan yang diterima KOMPAS.com.
"Kehadiran kami di Bandung diharapkan bisa membawa kontribusi positif bagi perkembangan bola basket di kota ini, serta menjadi kebanggaan baru bagi para pecinta basket di Bandung dan Jawa Barat,” ujarnya menambahkan.
Manajemen Satria Muda siap menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal untuk memastikan langkah ini diterima hangat dan mendapat dukungan dari masyarakat Bandung.
IBL 2026 akan menjadi musim perdana bagi Satria Muda Bandung di kasta tertinggi basket Indonesia. Target mereka jelas, yakni merebut gelar ke-13.
“Kami menyambut hangat kehadiran Satria Muda di Bandung, dan bergabungnya mereka ke dalam keluarga besar PERSIB adalah sebuah kebanggaan tersendiri," tutur Deputy CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan.
"Satria Muda adalah tim dengan sejarah panjang dan reputasi luar biasa sebagai juara. Kami percaya inisiasi ini bukan hanya memperkuat ekosistem olahraga kami, tetapi juga menjadi dorongan positif agar kami terus berkembang menjadi lebih baik ke depannya,” katanya menjelaskan.