Top 5+ Cara Mengoptimalkan LinkedIn untuk Mencari Pekerjaan Sampingan untuk Ganti Profesi

Ilustrasi Linkedin, 1. Lengkapi Profil dengan Narasi yang Jelas, 2. Tampilkan Keterampilan Transferable dan Portofolio, 3. Bangun Jaringan Strategis, 4. Konsistensi dan Aktivitas Positif, 5. Manfaatkan Fitur Job Alert dan Open to Work
Ilustrasi Linkedin

 LinkedIn bukan lagi sekadar platform untuk memperluas jaringan profesional, tetapi telah menjadi ‘etalase karier’ yang mampu membuka banyak peluang karier, termasuk mencari pekerjaan sampingan (side hustle). Memaksimalkan LinkedIn agar terlihat kredibel menjadi cara efektif untuk menarik perhatian rektuter.

Banyak orang yang sedang melakukan ganti profesi (switch career) justru memulai langkah pertamanya melalui LinkedIn. Namun, rasa ragu dan kurang percaya diri kerap menjadi penghambat utama. Kondisi tersebut sejalan dengan laporan dari Harvard Business Review di mana 85 persen pekerjaan diisi melalui networking dan LinkedIn adalah salah satu pintu utama untuk menjalin koneksi tersebut.

Kabar baiknya, membangun personal branding yang kuat di LinkedIn bukan hanya tentang pengalaman kerja masa lalu, tetapi bagaimana Anda menampilkan diri sebagai seseorang yang punya nilai tambah. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa membuat perekrut kerja atau calon klien melihat potensi Anda, meskipun Anda sedang berpindah jalur karier. 

1. Lengkapi Profil dengan Narasi yang Jelas

Profil LinkedIn Anda adalah ‘kartu nama digital’. Pastikan bagian headline dan ringkasan (summary) menggambarkan tujuan Anda secara spesifik. Menurut Forbes, profil dengan headline yang kuat cenderung muncul lebih sering di hasil pencarian.

Alih-alih menuliskan jabatan lama, fokuslah pada keterampilan relevan yang Anda tawarkan. Misalnya, jika Anda beralih ke digital marketing, tulis headline seperti “Content Creator | Aspiring Digital Marketer | Skilled in Storytelling.”  

2. Tampilkan Keterampilan Transferable dan Portofolio

Saat beralih karier, Anda mungkin belum memiliki pengalaman langsung di bidang baru tetapi banyak keterampilan lama yang masih relevan atau dikenal dengan istilah skill transferable. Kemampuan ini dapat digunakan di berbagai pekerjaan, industri, atau situasi, meskipun tidak secara langsung terkait dengan peran tertentu.

Sehingga, skill transferable ini bersifat fleksibel dan bisa "ditransfer" dari satu bidang ke bidang lain, seperti kemampuan komunikasi, manajemen waktu, dan problem-solving. Sertakan kemampuan-kemampuan tersebut di bagian Skills.

Tampilkan bukti konkret melalui portofolio atau postingan yang relevan. Studi dari LinkedIn Business menunjukkan bahwa profil dengan portofolio visual 14 kali lebih menarik perhatian recruiter dibanding profil tanpa bukti keterampilan.

3. Bangun Jaringan Strategis

Jangan hanya menambah koneksi secara acak. Cari profesional yang berkecimpung di industri baru Anda dan mulai berinteraksi dengan mereka melalui komentar yang bernilai, bukan sekadar sapaan singkat. Menurut The Muse, interaksi yang tulus sering kali lebih efektif menarik perhatian dibandingkan pesan copy-paste yang generik.

4. Konsistensi dan Aktivitas Positif

Salah satu penghalang terbesar saat career switch adalah pikiran negatif seperti “Apakah saya cukup layak?”. Cara terbaik untuk melawannya adalah dengan menunjukkan bukti aktivitas yang konsisten. 

Bagikan insight, tulis opini singkat, atau ceritakan pengalaman belajar Anda. Aktivitas tersebut mencerminkan antusiasme sekaligus membangun kepercayaan diri seperti yang disarankan oleh Psychology Today bahwa mengubah pola pikir dari “saya tidak bisa” menjadi “saya sedang belajar” dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan keberanian untuk mengambil peluang baru.

5. Manfaatkan Fitur Job Alert dan Open to Work

Aktifkan fitur “Open to Work” agar recruiter mengetahui minat Anda. Jangan ragu menggunakan filter pencarian untuk menemukan pekerjaan sampingan sesuai keterampilan baru. 

Dengan kombinasi profil yang optimal dan aktivitas konsisten, peluang untuk mendapatkan pekerjaan tambahan akan semakin besar.

Mengoptimalkan LinkedIn bukan hanya tentang teknis pengaturan profil, tetapi juga bagaimana Anda membangun kepercayaan diri dan mengatasi rasa ragu. Career switch memang penuh tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat, Anda tidak hanya membuka peluang baru, melainkan juga menciptakan identitas profesional yang lebih kuat.