Pelatih Persib Bicara Persaingan Super League 2025-2026: Naik Level, Lebih Sulit
Sampai pekan ketiga Super League 2025-2026, juara bertahan Persib Bandung tertahan di papan tengah, persisnya posisi tujuh dengan mengoleksi empat poin.
Persib berjarak lima poin dengan pemuncak klasemen sementara, Borneo FC Samarinda, yang berhasil menyapu tiga laga awal dengan kemenangan.
Semua tim yang menghadapi Persib seperti punya motivasi dua kali lipat untuk menang. Tim berlomba-lomba untuk menahan Maung Bandung menuju raihan gelar juara liga yang ketiga secara beruntun.
Bagi pelatih Persib, Bojan Hodak, kualitas liga semakin meningkat dengan kehadiran tujuh pemain asing di lapangan, dari total 11 yang bisa didaftarkan.
Kondisi tersebut yang membedakan persaingan daripada musim lalu. Bagi Hodak, kualitas kasta tertinggi Liga Indonesia musim ini naik level.
“Kalian bisa lihat, liga menjadi lebih bagus tahun ini karena ada tujuh pemain asing (di lapangan) dan ini lebih banyak dari sebelumnya,” kata Hodak.
“Ini membuat kualitas liga meningkat, ini akan menjadi lebih sulit dari tahun-tahun sebelumnya,” sebutnya.
“Dan setiap tahunnya, setiap tim merekrut pemain asing baru yang lebih baik. Itu kenapa level liga meningkat,” ujar peraih gelar pelatih terbaik Liga 1 dalam dua musim beruntun ini.
Borneo FC Samarinda, Arema FC, dan Persija Jakarta sudah tancap gas sejak pekan pertama. Ketiga tim itu sama-sama belum terkalahkan.
Namun, bagaimanapun tim juara baru akan ditentukan bulan Mei tahun depan. Persib juga tidak akan diam saja dan berusaha keras untuk mempertahankan gelar.
“Mengenai Persija, lihat, mereka menunjukkan banyak hal yang bagus dan berada di puncak performa. Tapi kita akan lihat siapa yang menjadi juara di bulan Mei, bukan sekarang,” jelas Hodak.
Semua Tim Ingin Menjegal Persib
Bek asal Argentina Patricio Matricardi menyelamatkan Persib Bandung dari kekalahan oleh PSIM Yogyakarta pada laga pekan ketiga Super League 2025-2026, Minggu (24/8/2025) di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Tekad Persib masih sama, yakni menjadi juara untuk ketiga kali secara beruntun.
Dalam 20 tahun terakhir, Bojan Hodak mengamati bahwa tak ada satu pun tim yang bisa juara back to back di Indonesia, kecuali Bali United (musim 2019 dan 2021-2022).
Itu pun kompetisi sempat terjeda lantaran musim 2020 yang dibatalkan akibat wabah Covid-19.
“Saya juga katakan sesuatu kepada kalian, Liga Indonesia dalam sekitar 20 tahun terakhir jarang ada tim yang bisa menjadi juara dua tahun beruntun,” tuturnya.
Tahun ini semua tim ingin menjegal Persib agar tak juara tiga kali beruntun. Hal tersebut jadi tantangan besar bagi Hodak yang baru saja merombak tim habis-habisan.
“Jadi saya rasa di tahun ini kecuali suporter Persib dan sponsor Persib, tidak ada yang ingin kami menjadi nomor satu lagi, kami sekarang sendirian,” ujar Hodak.
“Tentunya sponsor juga ingin liga menjadi lebih menarik dan ingin ada juara baru. Jadi bagi saya, ini menjadi lebih sulit dari sebelumnya dan kami akan berjuang,” tegasnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
