Kata Pelatih Persib soal Larangan Suporter Tandang, Tegaskan Edukasi

PSSI dan operator kompetisi I.League memutuskan untuk melanjutkan regulasi larangan kehadiran suporter tandang di Super League 2025-2026.
Secara impilisit FIFA dikatakan masih menolak kehadiran suporter klub di Liga Indonesia bertandang mendukung tim kebanggaannya.
Dari sudut pandang pelatih, juru taktik Persib Bandung, Bojan Hodak, ingin merasakan atmosfer stadion di pertandingan penuh terisi penonton.
Namun khusus di Liga Indonesia, federasi, operator, dan kepolisian punya pertimbangan penting demi keamanan dan keselamatan penonton.
“Saya katakan kepada Anda, kami ingin stadion penuh, selalu ingin bermain di depan suporter tapi jika memutuskan ini belum aman, baik dari liga atau dari kepolisian, maka silakan tanya pada mereka,” papar Hodak.
“Saya hanya pelatih dan hanya ingin menikmati permainan. Saya ingin bertanding di stadion yang penuh sebab jika stadion penuh maka atmosfer pertandingan akan bagus,” paparnya.
Aturan larangan suporter tandang mulai dipertimbangkan lalu diberlakukan menimbang kerusuhan yang sering terjadi di beberapa laga.
Seiring kerusuhan yang terus muncul, sepak bola Indonesia seakan tak belajar dari tragedi Kanjuruhan yang pecah 1 Oktober 2022.
Salah satu kejadian adalah invasi suporter Persib ke lapangan saat penyerahan trofi juara Liga 1 2024-2025 pada 24 Mei 2025 silam.
Bobotoh melakukan perusakan lapangan dan fasilitasnya. Pada momen tersebut perwakilan FIFA turut hadir didampingi Ketum PSSI, Erick Thohir.
Hodak tak menampik bahwa suporter klubnya, Bobotoh, memang melakukan pelanggaran di laga terakhir musim lalu, didorong antusiasme mereka merayakan gelar.
Namun, ia mengamati Bobotoh tak membuat ulah lain dalam enam bulan terakhir kompetisi Liga 1 2024-2025 silam.
“Saya rasa Persib di enam bulan terakhir banyak menunjukkan perkembangan dan tidak ada masalah,” kata Hodak.
“Meski ada di laga terakhir (musim lalu) tapi saya memahami emosi mereka untuk melakukan perayaan. Tetapi sebelum itu, tidak ada masalah,” terangnya.
“Pada dasarnya musim lalu tidak ada lagi (masalah) dan orang-orang bisa datang ke stadion untuk menikmati pertandingan,” ujarnya.
Tugas I.League dan Kepolisian
Momen penyerang Persib Bandung Ciro Alves angkat trofi juara Liga 1 2024-2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (24/5/2025).
Demi menciptakan keamanan dan ketertiban penonton, sudah menjadi tanggung jawab pihak I.League untuk memberikan edukasi kepada sejumlah elemen terkait, tak terkecuali kepolisian yang bertugas di lapangan.
Pada beberapa laga memang stadion terlihat lengang. Namun, saat stadion penuh, peran keamanan tentu lebih dibutuhkan.
“Untuk beberapa pertandingan memang ada yang tidak apa-apa jika tidak ada penonton. Tapi untuk ini, ini bukan bergantung pada kami. Ini lebih pada liga (I-League) dan polisi,” kata Hodak.
Berkaca kepada sepak bola Eropa, semua penonton bisa datang ke stadion tanpa ragu untuk membawa anak-anak mereka.
Pertandingan sepak bola menjadi salah satu rekreasi keluarga.
Namun, pengamatan Hodak di Indonesia, masih perlu adanya edukasi fan yang berkelanjutan.
“Jika kalian melihat ke Eropa, saya berikan contoh, penonton bisa datang ke stadion dengan membawa anak-anak dan sangat aman,” ujar pelatih asal Kroasia ini.
“Sedangkan di Indonesia, mereka masih harus memberi edukasi kepada fan, karena jumlah pendukungnya di sini sangat fantastis.”
“Bagaimana mereka (diedukasi) datang ke stadion dengan tidak melakukan apa pun (hal negatif) dan hanya menikmati sepak bola,” jelasnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!