Mencoba Saramonic Air, Microfon Wireless Ringkas dan Murah untuk Kreator Konten

Mikrofon nirkabel menjadi salah satu kebutuhan penting bagi kreator konten. Dengan harga yang kian terjangkau, perangkat ini menawarkan fleksibilitas dalam merekam suara tanpa harus terikat kabel panjang.
Salah satu produk terbaru yang hadir di segmen ini adalah Saramonic Air. Mikrofon wireless ini dirilis pada akhir Juli lalu di Indonesia. Saramonic Air hadir dalam satu paket (kit) transmitter, receiver, dan aksesori yang praktis digunakan untuk ponsel maupun kamera.
Saramonic Air dibanderol dengan harga Rp 2,4 juta. KompasTekno juga berkesempatan mencoba microfon wireless ini. Bagaimana pengalamannya?
Isi kemasan lengkap dan praktis
Saramonic Air, mikrofon wireless ini dirilis pada akhir Juli lalu di Indonesia. Saramonic Air hadir dalam satu paket (kit) transmitter, receiver, dan aksesori yang praktis digunakan untuk ponsel maupun kamera.
Sebelum membahas performa, kita lihat dulu isi kemasan Saramonic Air yang dijual di Indonesia.
Dus atau kotak kemasan Saramonic Air didominasi warna putih. Di bagian depan terdapat gambar perangkat, beserta tulisan "Saramonic Air" cukup besar. Sementara di bagian belakang terdapat informasi fitur dan spesifikasi yang dibawa mikrofon ini.
Ketika kemasan dibuka pengguna akan mendapati dua buah kotak bertumpuk di dalamnya.
Kotak pertama berisi pouch dan beberapa aksesori, seperti kabel USB A ke USB C, kabel TRS 3,5 mm, dan busa untuk cover mikrofon.
Kotak kedua berisi kit utama. Di dalam kotak itu terdapat seperangkat Saramonic Air yang berisi dua transmitter, satu receiver, clipper, serta adapter USB C dan lightning untuk dipasangkan di receiver.
Transmitter atau mikrofon Saramonic Air berukuran kecil, kira-kira dua ruas jari orang dewasa. Bentuknya yang panjang dan slim membuat transmitter ini tidak terasa berat saat digunakan.
Transmitter Saramonic Air bisa dipasang di baju menggunakan penjepit kecil yang menempel di bagian belakang. Selain dijepit, transmitter ini juga bisa dipasang menggunakan magnet mungil yang sudah tersedia dalam kotak pembelian.
Transmitter Saramonic Air bisa dipasang di baju menggunakan penjepit kecil yang menempel di bagian belakang. Selain dijepit, transmitter ini juga bisa dipasang menggunakan magnet mungil yang sudah tersedia dalam kotak pembelian.
Berbeda dengan transmitter, perangkat receiver Saramonic Air membutuhkan adapter agar bisa terhubung dengan ponsel atau kamera.
Dalam kotak pembelian, terdapat dua adapter yaitu USB-C dan lightning. Kedua adapter ini bisa dipilih sesuai ponsel yang digunakan, apakah ponsel Android atau iPhone.
Sedangkan jika ingin menghubungkan receiver dengan kamera, ada kabel TRS 3,5 mm yang bisa digunakan. Receiver bisa dipasangkan ke kamera dengan bantuan klip penjepit.
Pengguna cukup menghidupkan transmitter atau mikrofon yang akan digunakan dan mikrofon secara otomatis akan terhubung dengan receiver. Receiver Saramonic Air juga memiliki port USB-C. Jadi, pengguna tidak perlu khawatir saat baterai ponsel mulai habis. Pengguna cukup mencolokkan kabel charger ke port yang ada di receiver Saramonic Air. Pengisian daya ponsel pun tidak ada kendala.
Receiver mungil, bisa dipasang di kamera dan HP
Bicara soal receiver, perangkat ini memiliki ukuran yang cukup mungil. Untuk gambaran, receiver Saramonic Air ini ukurannya sekitar seperempat dari ukuran smartphone.
Bobotnya juga cukup ringan dan ringkas. Namun, material yang digunakan di Saramonic Air ini tampak kokoh dan tidak mudah rusak.
Seperti disebutkan sebelumnya, selain di smartphone, receiver ini juga bisa dipasang di kamera profesional. Cukup hubungkan receiver menggunakan kabel TRS 3,5 mm dengan kamera, mikrofon ini langsung bisa digunakan.
Desain receiver Saramonic Air cukup menarik. Perangkat ini dilengkapi layar TFT berwarna yang menampilkan status perangkat secara jelas.
Desain receiver Saramonic Air cukup menarik. Perangkat ini dilengkapi layar TFT berwarna yang menampilkan status perangkat secara jelas. Tidak banyak informasi yang ditampilkan di layar receiver Saramonic Air, hanya beberapa status penting saja. Seperti status baterai kedua transmitter atau mikrofon, baterai receiver, informasi jumlah transmitter yang menyala, serta status volume yang masuk.
Tidak banyak informasi yang ditampilkan di layar receiver Saramonic Air, hanya beberapa status penting saja. Seperti status baterai kedua transmitter atau mikrofon, baterai receiver, informasi jumlah transmitter yang menyala, serta status volume yang masuk.
Meski sedikit, status tersebut sudah sangat cukup informatif saat perangkat digunakan.
Semua perangkat tersimpan dalam sebuah kotak yang sekaligus berfungsi sebagai pengisi daya. Pengguna cukup menghubungkan kabel USB-C ke casing untuk mengisi daya seluruh unit secara bersamaan.
Jika melihat lembar spesifikasinya, mikrofon atau transmitter masing-masing tahan hingga 10 jam pemakaian. Sedangkan receiver-nya tahan selama 6,5 jam pemakaian terus menerus.
Kotak charger-nya bisa digunakan untuk mengisi baterai hingga full sebanyak 1,5 kali. Bila ditotal, Saramonic Air tahan selama 48 jam pemakaian.
Kotak charger-nya ringkas dan sangat mudah masuk ke saku. Ini membuat Saramonic Air mudah dibawa ke mana-mana. Dengan pouch yang tersedia dalam kotak pembelian, Saramonic Air juga lebih terlindung saat digunakan.
Kotak charger-nya ringkas dan sangat mudah masuk ke saku. Ini membuat Saramonic Air mudah dibawa ke mana-mana. Dengan pouch yang tersedia dalam kotak pembelian, Saramonic Air juga lebih terlindung saat digunakan.
Konek tanpa ribet
Dalam kotak pembelian, terdapat dua adapter yaitu USB-C dan lightning. Kedua adapter ini bisa dipilih sesuai ponsel yang digunakan, apakah ponsel Android atau iPhone.
Untuk menggunakan mikrofon Saramonic Air, pengguna cukup memasangkan adapter ke bagian bawah receiver. Adapter itu terdiri dari dua pilihan, yaitu USB C dan lightning. Pengguna bisa memilih sesuai kebutuhan.
Kedua adapter ini yaitu USB-C dan lightning bisa dipilih sesuai ponsel yang digunakan, apakah ponsel Android atau iPhone. Adapter bisa dipasang langsung di bagian belakang receiver.
KompasTekno menggunakan adapter USB-C, karena receiver ini kami gunakan di ponsel Samsung yang memiliki port tersebut.
Cara menghubungkannya sangat mudah, pengguna cukup mengunduh aplikasi Saramonic Air di Google Play Store atau Apple App Store.
Setelah aplikasi diinstal, receiver yang sudah dicolokkan ke ponsel akan secara otomatis terdeteksi. Kemudian pengguna harus mengikuti petunjuk yang ada di aplikasi, termasuk membuat akun.
Setelah itu, pengguna cukup menghidupkan transmitter atau mikrofon yang akan digunakan dan mikrofon secara otomatis akan terhubung dengan receiver.
Receiver Saramonic Air juga memiliki port USB-C. Jadi, pengguna tidak perlu khawatir saat baterai ponsel mulai habis. Pengguna cukup mencolokkan kabel charger ke port yang ada di receiver Saramonic Air. Pengisian daya ponsel pun tidak ada kendala.
Dipakai di smartphone tidak perlu mode "Pro"
Saramonic Air pengguna tidak perlu ribet. Cukup colokkan receiver ke port di smartphone, kemudian nyalakan transmitter dan receiver, mikrofon langsung siap digunakan. Mikrofon ini tetap bisa menangkap suara meski pengguna menggunakan aplikasi kamera bawaan ponsel atau aplikasi perekam video lainnya.
Sepengalaman KompasTekno, beberapa merek smartphone hanya bisa menggunakan mikrofon eksternal jika menggunakan mode "pro" dalam menu kamera.
Ketika menggunakan mode "pro" pengguna tentu saja harus melakukan penyetelan gambar secara manual, mulai dari ISO, white balance, shutter speed, dan beragam pengaturan lain. Ini tentu membuat proses perekaman video memakan waktu lebih lama.
Nah, dengan Saramonic Air, pengguna tidak perlu ribet. Cukup colokkan receiver ke port di smartphone, kemudian nyalakan transmitter dan receiver, mikrofon langsung siap digunakan.
Mikrofon ini tetap bisa menangkap suara meski pengguna menggunakan aplikasi kamera bawaan ponsel atau aplikasi perekam video lainnya.
Kotak charger-nya bisa digunakan untuk mengisi baterai hingga full sebanyak 1,5 kali. Bila ditotal, Saramonic Air tahan selama 48 jam pemakaian.
Pengalaman Pemakaian
Seperti mikrofon wireless kebanyakan, Saramonic Air terdiri dari dua transmitter kotak plastik yang bisa ditempel dengan cara dijepit atau menggunakan magnet.
Dalam uji coba yang kami lakukan, Saramonic Air mampu menangkap suara dengan kualitas jernih. Pada jarak sekitar 10 meter, suara masih terdengar natural meski pengguna membelakangi kamera. Bahkan di jarak sekitar 30 meter, audio tetap bisa direkam dengan cukup stabil.
Saramonic Air sendiri menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang membuat perangkat bisa menangkap sinyal meski dalam jarak cukup jauh.
Mikrofon Saramonic Air juga menghasilkan suara halus dan jelas. Mikrofon ini dapat menangkap suara dengan detail penuh, dari nada bass yang dalam dan treble yang tajam.
Saat kami gunakan mikrofon ini dalam di luar ruangan, hasil suaranya masih tetap jelas terdengar. Saramonic Air sendiri dilengkapi fitur peredam bising bertenaga AI dengan dua tingkat pengaturan.
Fitur ini memang cukup andal mengurangi kebisingan di sekitar saat perekaman. Selain itu, perangkat ini memiliki limiter internal untuk mencegah distorsi.
Untuk mengurangi gangguan angin, tersedia dua windshield berbulu yang mudah dipasang. Windshield ini praktis digunakan dan cukup dipasangkan ke bagian atas mikrofon. Windshield ini juga tidak mudah lepas meski pengguna banyak bergerak.
Untuk mengurangi gangguan angin, tersedia dua windshield berbulu yang mudah dipasang. Windshield ini praktis digunakan dan cukup dipasangkan ke bagian atas mikrofon. Windshield ini juga tidak mudah lepas meski pengguna banyak bergerak.
Kesimpulan
Saramonic Air menawarkan kombinasi desain praktis, kualitas suara mumpuni, serta harga yang relatif terjangkau.
Kelebihannya terletak pada fitur peredam bising yang cukup andal. Namun, kemampuannya tidak bisa dibandingkan dengan peredaman bising pada proses pascaproduksi.
Bagi kreator konten yang ingin merekam wawancara, vlog, maupun video profesional dengan mobilitas tinggi, mikrofon ini bisa menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan.
Selain itu, materialnya kokoh tapi tetap ringan. Saramonic Air juga sangat mudah digunakan, cukup mengunduh aplikasi dan mengikuti beberapa langkah.
Mikrofon ini juga hadir dengan paket lengkap.
Harga Saramonic Air di Indonesia
Saramonic Air sudah tersedia di Indonesia dengan harga Rp 2,4 juta untuk paket standar tanpa lavalier, dan Rp 2,9 juta untuk paket bundling dengan lavalier. Saramonic memberikan garansi resmi 2 tahun untuk setiap pembelian.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!