Fermin Aldeguer Bicara Jujur Soal Hubungan dengan Pedro Acosta, Ini Jawabannya!

Fermin Aldeguer pengganti Marc Marquez di Gresini Racing
Fermin Aldeguer pengganti Marc Marquez di Gresini Racing

 Dalam dunia MotoGP, rivalitas sering kali menjadi magnet bagi para penggemar dan media. Kini, perhatian tertuju pada dua pembalap muda asal Murcia, Spanyol Fermin Aldeguer dan Pedro Acosta.

Keduanya telah menapaki jalur karier serupa, masuk ke MotoGP dalam dua tahun terakhir, dan sempat memicu spekulasi tentang hubungan mereka di luar sirkuit. Namun, Aldeguer menegaskan, apa yang terjadi hanya rivalitas olahraga, bukan kisah permusuhan.

Fermin Aldeguer di MotoGP 2025

Fermin Aldeguer di MotoGP 2025

Pedro Acosta dikenal sebagai fenomena Moto3 saat meraih gelar juara dunia debutan pada 2021. Ia melanjutkan momentum tersebut dengan merebut gelar Moto2 pada 2023, sehingga pemasukannya ke kelas utama langsung disambut hangat.

Sementara itu, Fermín Aldeguer punya lintasan sedikit berbeda. Ia menjuarai Moto2 CEV pada 2021 dan sempat berlomba di MotoE serta Moto2 sebelum debut penuh di Moto2 bersama Boscoscuro pada 2022. Kini, di tahun 2025, ia bersaing di MotoGP dengan dukungan kontrak resmi pabrikan Ducati melalui tim Gresini Racing 

Pertarungan mereka di lintasan menjadi titik puncak spekulasi, terutama saat balapan di Red Bull Ring. Di sana, Aldeguer finis di posisi kedua, sementara Acosta berada di urutan keempat, menandai momen penting bagi pinned kompetisi keduanya.

“Tidak Ada Masalah” Pernyataan Tegas Aldeguer

Dalam sebuah wawancara dengan outlet Spanyol AS, Aldeguer mengklaim bahwa dia tidak memiliki masalah dengan Acosta.

"Sama saja. Sama saja," jawab Aldeguer ketika ditanya tentang hubungannya dengan sesama pembalap Murcia, Acosta, dikutip VIVA dari Crash Senin, 1 September 2025.

Kalimat itu meredam spekulasi adanya ketegangan personal. Menurutnya, yang terjadi hanyalah semangat kompetitif yang sehat.

Mengukur Siapa Unggul? Talenta vs Kerja Keras

Lalu ditanya siapa yang lebih unggul antara dirinya dan Acosta, Aldeguer menjawab:

"Sebagai bakat, saya. Sebagai pekerja, dia," ungkapnya.

Pernyataan ini mencerminkan saling menghargai atas kemampuan masing-masing, Aldeguer menekankan bakat alami, sedangkan Acosta dipuji atas etos kerja yang luar biasa.

Era Baru Pembalap Murcia: Kilau Talenta Muda

Tak hanya Aldeguer dan Acosta, wilayah Murcia juga melahirkan talenta MotoGP masa depan lainnya. Maximo Quiles dan Álvaro Carpe, dua pembalap rookie di Moto3, turut menarik perhatian.

Menurut Aldeguer, Quiles menunjukkan performa lebih menonjol dibandingkan Carpe. Alasan utama: Quiles sudah meraih dua kemenangan meski baru memulai debut dan tidak mengikuti semua balapan karena batas usia minimum.

Posisi mereka saat ini: Quiles berada di peringkat ketiga klasemen Rookie of the Year dengan 164 poin, sementara Carpe di urutan keenam dengan 146 poin.

Dengan tegas, Aldeguer menggarisbawahi bahwa hubungan antar keduanya bukan soal pertikaian personal, melainkan kompetisi profesional yang jauh dari kata permusuhan.

Pembalap MotoGP, Pedro Acosta

Pembalap MotoGP, Pedro Acosta

Dialognya menegaskan bahwa antara bakat dan dedikasi, keduanya saling melengkapi di dunia MotoGP. Ditambah lagi, munculnya talenta baru dari Murcia Quiles dan Carpe menambah warna baru dalam ekosistem balap Spanyol yang sedang tumbuh.

Bagi penggemar MotoGP, dinamika ini menjadi kisah menarik tentang bagaimana dua bintang muda dapat muncul dari daerah yang sama, bersaing ketat, tetapi saling menghormati. Apakah persaingan ini akan berlanjut hingga menjadi rival terbesar di MotoGP? Waktu dan trek balap akan memberikan jawabannya.