Suka Duka Pakai Vivo V50: Desain Elegan, Baterai Awet, tapi Ada Kekurangan yang Bikin Kesal
- vivo V50
- Desain dan Tampilan: Elegan tapi Sedikit Tebal
- Daya Tahan: Tenang Berkat IP68 dan IP69
- Kamera Serba 50MP: Antara Ekspektasi dan Realita
- Performa dan Baterai: Bertenaga dengan Cadangan Daya Jumbo
- Sistem Operasi: Dukungan Panjang Jadi Nilai Tambah
- Kekurangan: Masih Ada yang Mengganjal
- Layak Dibeli Atau Tidak?

Vivo V50. Perangkat ini hadir dengan sederet janji manis, mulai dari desain tipis, ketahanan air yang mumpuni, baterai jumbo, hingga kamera serba 50MP yang digadang-gadang bisa memuaskan kebutuhan pengguna di segala kondisi.
Namun, apakah semua klaim marketing itu benar-benar sesuai dengan kenyataan? Seperti biasa, di balik sederet keunggulan, ada juga hal-hal kecil yang bisa mengurangi kenyamanan penggunaan sehari-hari.
VIVA Digital mencoba membedah Vivo V50 secara objektif, merangkum suka duka pengalaman menggunakan ponsel ini, dari yang paling mengesankan hingga yang bikin agak kecewa.
Bagi Anda yang tengah mempertimbangkan membeli Vivo V50, artikel ini bisa menjadi panduan lengkap untuk mengetahui apa saja yang ditawarkan Vivo V50 dan apa saja yang masih menjadi PR besar?

vivo V50
Desain dan Tampilan: Elegan tapi Sedikit Tebal
Di atas kertas, dimensi Vivo V50 tidak jauh berbeda dengan pendahulunya. Tapi ketika digenggam, ponsel ini terasa sedikit lebih tebal. Untungnya, desain lengkung di keempat sisinya membuatnya tetap nyaman digunakan dengan satu tangan.
Vivo juga tidak pelit dalam memberikan pilihan warna. Ada Harmony Red dan Blissful Purple yang berlapis kaca, serta Solid Black dengan material polikarbonat. Kombinasi ini membuat Vivo V50 cocok untuk pengguna yang ingin tampil stylish sesuai kepribadian masing-masing.
Sayangnya, material kaca membuat varian warna tertentu mudah meninggalkan sidik jari sehingga butuh casing tambahan agar tetap terlihat kinclong.
Daya Tahan: Tenang Berkat IP68 dan IP69
Salah satu nilai jual terbesar Vivo V50 adalah sertifikasi ketahanan yang diusungnya. Tidak hanya IP68 yang memungkinkan ponsel bertahan di air hingga 1,5 meter selama 30 menit, tetapi juga IP69 yang membuatnya tahan terhadap semprotan air bertekanan tinggi dengan suhu ekstrem hingga 80 derajat Celsius.
Bagi pengguna yang aktif di luar ruangan, suka berolahraga, atau sering menghadapi kondisi cuaca ekstrem, perlindungan ini jelas memberi rasa aman. Vivo benar-benar serius membangun kesan bahwa V50 adalah ponsel tangguh, bukan sekadar cantik di permukaan.
Kamera Serba 50MP: Antara Ekspektasi dan Realita
Sektor kamera menjadi salah satu daya tarik utama Vivo V50. Semua lensanya punya resolusi 50MP, termasuk kamera selfie di bagian depan.
Kamera depan didukung autofokus dan sudut pandang luas, plus bisa zoom hingga 0.8x, membuat swafoto atau video call lebih fleksibel. Fitur AI Erase 2.0 juga cukup menarik, memungkinkan pengguna menghapus objek yang tidak diinginkan.
Ditambah dengan Aura Light yang kini bisa dipakai di mode ultrawide, hasil foto di malam hari jadi lebih cerah dan siap diunggah ke media sosial.
Namun, tidak semua berjalan mulus. Saat digunakan untuk merekam video dengan lensa ultrawide di kondisi cahaya minim, detail terasa menurun dan hasilnya kurang stabil. Mode unik seperti "Film Camera" dengan filter vintage memang menyenangkan, tetapi bagi sebagian pengguna mungkin hanya sekadar gimmick.
Performa dan Baterai: Bertenaga dengan Cadangan Daya Jumbo
Vivo V50 dipersenjatai Snapdragon 7 Gen 3, chipset yang sudah terbukti mumpuni di kelas menengah. Performa sehari-hari, baik untuk multitasking maupun gaming ringan, terbilang lancar.
Tapi yang paling mencolok adalah lonjakan kapasitas baterai menjadi 6000mAh. Angka ini jauh lebih besar dari V40, dan hasilnya terasa dalam penggunaan nyata.
Screen-on time bisa tembus 7 jam dengan aktivitas berat, termasuk merekam video dan memotret. Bagi pengguna yang sering mobile, baterai jumbo ini adalah salah satu “suka” terbesar dari Vivo V50.
Sistem Operasi: Dukungan Panjang Jadi Nilai Tambah
Dijalankan dengan Funtouch OS 15 berbasis Android 15, Vivo V50 menjanjikan dukungan pembaruan OS selama 3 tahun dan patch keamanan hingga 4 tahun. Dalam ekosistem Android yang persaingannya ketat, komitmen jangka panjang seperti ini jelas menjadi poin plus.
Kekurangan: Masih Ada yang Mengganjal
Meski banyak kelebihan, pengalaman menggunakan Vivo V50 tidak selalu mulus. Beberapa catatan penting yang muncul antara lain:
Kontrol zoom masih menggunakan slider yang terasa ketinggalan zaman.
Perpindahan lensa saat merekam video tidak terlalu halus dan kadang menurunkan kualitas.
Haptic feedback terasa lemah, sehingga pengalaman mengetik tidak sebaik kompetitor.
Bagi sebagian orang, detail kecil ini mungkin tidak terlalu mengganggu. Tapi untuk pengguna yang terbiasa dengan standar flagship, hal-hal ini bisa menjadi “duka” dalam pemakaian harian.
Layak Dibeli Atau Tidak?
Vivo V50 jelas membawa sejumlah peningkatan signifikan, terutama di sektor baterai dan ketahanan air. Desainnya elegan, kameranya serba 50MP, dan dukungan software jangka panjang membuatnya menjadi opsi menarik di kelas menengah.
Namun, jika Anda saat ini sudah menggunakan Vivo V40, peningkatan yang ditawarkan mungkin terasa minim. Ponsel ini lebih cocok untuk pengguna seri V30 atau yang lebih lama. Ke depan, pengguna berharap Vivo bisa memberikan haptic feedback yang lebih mantap, dukungan eSIM, dan pengisian daya nirkabel agar bisa benar-benar bersaing di kelas premium.
Jadi, suka duka menggunakan Vivo V50 memang nyata, ada banyak hal yang bisa dibanggakan, tapi juga beberapa detail kecil yang bisa bikin jengkel. Pada akhirnya, pilihan kembali kepada Anda, apakah ingin menikmati baterai jumbo dan kamera serba 50MP, atau menunggu seri berikutnya yang lebih matang.