Mango Sticky Rice, Kuliner Musim Panas yang Paling Dicintai di Thailand

Thailand, mango sticky rice, thailand, Kuliner Thailand, Mango Sticky Rice, Kuliner Musim Panas yang Paling Dicintai di Thailand

Kombinasi irisan mangga matang yang manis, ketan pulen yang disiram saus santan gurih, dan taburan kacang hijau munggeng renyah menciptakan harmoni rasa dan tekstur yang memikat.

Salah satu tokoh legendaris di balik kesempurnaan hidangan ini adalah Varee Jeensuwan, seorang perempuan berusia 63 tahun yang dijuluki sebagai ratu mango sticky rice di Bangkok.

Ia menambahkan bahwa Maret hingga Mei adalah waktu terbaik untuk menikmati sajian ini karena mangga yang matang secara alami tersedia melimpah dan aromanya paling segar. Ketan pun berada dalam kondisi terbaiknya.

Varietas mangga paling populer untuk hidangan ini adalah Nam Dok Mai, yang terkenal karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut.

Menurut Varee, Nam Dok Mai terbaik berasal dari distrik Bangkhla di provinsi Chachoengsao. Varietas lain yang tak kalah nikmat adalah Ok Rong, meski lebih langka dan hanya dikenal kalangan lokal.

Ia hanya tersedia dalam jumlah terbatas, terutama pada bulan Januari, Maret, dan April, dan paling baik jika berasal dari distrik Damnoen Saduak, provinsi Ratchaburi.

Kebangkitan mango sticky rice

Kecintaan masyarakat Thailand terhadap mango sticky rice adalah berkat aksi panggung Milli, rapper muda Thailand yang mencuri perhatian saat tampil di Coachella 2022.

Pada akhir penampilannya, ia menyantap semangkuk mango sticky rice di atas panggung. Aksi sederhana itu memicu tren besar di Thailand, dengan banyak toko mango sticky rice kebanjiran pesanan.

Salah satu yang merasakan langsung dampak ini adalah K Panich, toko mango sticky rice legendaris yang berdiri sejak 1932, hanya beberapa menit dari Grand Palace di Bangkok.

Setiap pagi, antrean sudah mulai terlihat sejak pukul 08.30, terdiri dari pelanggan lokal, turis, hingga pengemudi layanan pengantaran. Tumpukan mangga yang cerah menandakan kesegaran bahan-bahan mereka.

Perpaduan tradisi dan modernisasi

Restoran berbintang dua Michelin, R-Haan, misalnya, menyajikan versi kontemporer bernama Home Sweet Home, parfait mangga tiga varian dengan ketan dan es krim kelapa.

Menurut Chumpol Jangprai, koki sekaligus pemilik R-Haan, hidangan ini kemungkinan telah ada sejak era akhir Ayutthaya (1351–1767), dan makin populer di era Rama V (1868–1910).

“Resep kuno menyebutkan khao niew moon, yaitu ketan yang dimasak dengan santan manis,” jelasnya. Meski mangga bukan buah asli Thailand, buah ini telah lama dibudidayakan dan menjadi pasangan alami bagi ketan manis tersebut.