Mengapa Sekring Motor Sering Putus? Ini Penyebab dan Solusinya
- Fungsi Utama Sekring dalam Sistem Kelistrikan Sepeda Motor
- Penyebab Umum Sekring Motor Sering Putus
- Risiko Menggunakan Sekring dengan Kapasitas yang Tidak Sesuai
- Kenali Dua Jenis Sekring yang Digunakan pada Sepeda Motor
- Warna Sekring Tancap dan Kapasitasnya yang Harus Anda Ketahui
- Dampak Penggunaan Sekring Tidak Sesuai pada Sepeda Motor Anda
- Tips Pemeriksaan dan Perawatan Kelistrikan Motor agar Sekring Tidak Mudah Putus
Temukan penyebab sekring motor sering putus dan cara mengatasinya agar sistem kelistrikan tetap aman.

Sekring atau fuse adalah salah satu komponen kecil dalam sistem kelistrikan sepeda motor, tetapi perannya sangat krusial. Sekring berfungsi sebagai pengaman utama dari potensi korsleting yang dapat merusak sistem kelistrikan hingga menimbulkan kebakaran. Sayangnya, banyak pengendara mengalami masalah sekring motor yang sering putus tanpa memahami penyebab dan solusinya.
Untuk mencegah risiko yang lebih besar, penting bagi Anda memahami fungsi dasar, jenis-jenis, hingga kesalahan umum dalam penggantian sekring. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan lengkap beserta tips perawatan agar kelistrikan motor tetap aman dan optimal.
Fungsi Utama Sekring dalam Sistem Kelistrikan Sepeda Motor
Sekring bekerja sebagai pemutus aliran listrik otomatis saat terjadi gangguan. Komponen ini berfungsi sebagai pengaman sistem kelistrikan sepeda motor, dengan cara memutus arus ketika terjadi korsleting atau beban listrik berlebih.
Penyebab Umum Sekring Motor Sering Putus
Beberapa penyebab korsleting yang membuat sekring sering putus antara lain: kulit kabel sobek yang membuat kawat menempel di rangka, serta komponen kelistrikan yang terkena air. Saat terjadi korsleting, sekring putus dan membuat komponen kelistrikan tidak bisa digunakan.
Berikut adalah beberapa penyebab utama sekring motor sering putus:
- Korsleting (Hubungan Pendek): Kabel positif dan negatif bersentuhan, menciptakan arus pendek yang tinggi.
- Kelebihan Beban Listrik: Penambahan aksesoris yang membutuhkan daya tinggi dapat membebani sistem kelistrikan.
- Kapasitas Sekring yang Tidak Sesuai: Menggunakan sekring dengan kapasitas ampere yang terlalu kecil akan mudah putus.
- Kualitas Sekring yang Buruk: Sekring murah atau palsu mungkin memiliki kualitas rendah dan mudah putus.
- Komponen Listrik yang Rusak: Kerusakan pada komponen listrik dapat menyebabkan beban listrik berlebihan.
- Risiko Menggunakan Sekring dengan Kapasitas yang Tidak Sesuai
Risiko Menggunakan Sekring dengan Kapasitas yang Tidak Sesuai
Salah satu kesalahan paling fatal adalah menggunakan sekring pengganti dengan kapasitas ampere lebih tinggi dari spesifikasi. Dalam beberapa kasus, korsleting bahkan menyebabkan komponen kelistrikan motor terbakar akibat sekring tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Ini sering terjadi karena sekring berkapasitas 10A diganti dengan 15A atau lebih, yang membuat sistem kehilangan perlindungan optimal. Pastikan Anda selalu menggunakan sekring dengan kapasitas yang sesuai agar tidak menimbulkan masalah lebih lanjut.
Kenali Dua Jenis Sekring yang Digunakan pada Sepeda Motor
Pada sepeda motor, terdapat dua tipe utama sekring yang digunakan, yakni sekring tabung (tube fuse) dan sekring tancap (fuse blade). Sekring tabung umum digunakan pada kendaraan lama, dan memudahkan Anda melihat kondisi kawat pengaman karena terbungkus tabung kaca bening.
Sementara sekring tancap banyak digunakan di kendaraan modern, dan harus dicabut dari dudukannya untuk melihat apakah masih berfungsi. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda dalam memilih sekring yang tepat untuk motor Anda.
Warna Sekring Tancap dan Kapasitasnya yang Harus Anda Ketahui
Setiap warna sekring tancap menandakan kapasitas ampere yang berbeda, dan penting untuk tidak salah pilih. Berikut panduan warna:
- Oranye – 5A
- Merah – 10A
- Biru – 15A
- Kuning – 20A
- Bening atau Ungu – 25A
- Hijau – 30A
Dengan memahami kode warna ini, Anda dapat mengganti sekring dengan kapasitas yang sesuai agar sistem kelistrikan tetap aman.
Dampak Penggunaan Sekring Tidak Sesuai pada Sepeda Motor Anda
Penggunaan sekring yang tidak sesuai spesifikasi bisa berakibat fatal. Menggunakan sekring baru dengan kapasitas lebih tinggi dari yang seharusnya memperbesar kemungkinan kerusakan pada sistem kelistrikan, bahkan memperbesar risiko terbakar jika terjadi korsleting.
Tips Pemeriksaan dan Perawatan Kelistrikan Motor agar Sekring Tidak Mudah Putus
Pemeriksaan rutin adalah langkah pencegahan terbaik. Pemilik sepeda motor perlu melakukan pemeriksaan dan perawatan berkala, tidak hanya pada bagian mesin tetapi juga pada sistem kelistrikan.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga sistem kelistrikan agar tetap optimal:
- Periksa kondisi kabel secara berkala dan ganti jika diperlukan.
- Gunakan sekring berkualitas baik yang sesuai dengan spesifikasi motor.
- Hindari menambah aksesoris yang membebani sistem kelistrikan.
- Lindungi sistem kelistrikan dari air dan kelembapan.