Kim Soo-hyun Hadapi Sengketa dengan Pengiklan, Apartemen Mewahnya Disita

Kim Soo-hyun Hadapi Sengketa dengan Pengiklan, Apartemen Mewahnya Disita

Soo-hyun tengah menghadapi kontroversi setelah salah satu mantan pengiklan mengajukan penyitaan sementara atas salah satu apartemen mewah miliknya. Sengketa ini muncul karena denda yang belum dibayar.

Menurut dokumen hukum, sebuah perusahaan alat kesehatan yang pernah menggunakan Soo-hyun sebagai model iklan mengajukan penyitaan sementara atas aset properti Soo-hyun pada 8 Mei. Akhir bulan itu, Pengadilan Distrik Timur Seoul menyetujui permintaan tersebut dan menyita sebuah unit apartemen milik Soo-hyun di kompleks elite Galleria Foret. Klaim yang diajukan perusahaan tersebut dilaporkan bernilai 3 miliar won (sekitar Rp 36 miliar).

Perusahaan tersebut dikabarkan memutus kontrak iklan dengan Soo-hyun setelah muncul skandal yang melibatkan mendiang aktris Kim Sae-ron. Pihak pengiklan menuntut kompensasi yang hingga kini belum dibayarkan.

Soo-hyun diketahui memiliki tiga unit di Galleria Foret, yang terletak di Distrik Seongdong, Seoul Timur. Ia membeli unit seluas 217 meter persegi seharga 4,02 miliar won pada Oktober 2013, lalu unit 170 meter persegi seharga 3,02 miliar won pada Oktober 2014. Pada Januari 2024, ia kembali membeli penthouse seluas 217 meter persegi seharga 8,8 miliar won. Nilai pasar gabungan ketiga properti itu kini diperkirakan mencapai 30 miliar won.

Pada pekan lalu, firma hukum Soo-hyun, LKB & Partners, mengonfirmasi penyitaan sementara tersebut berkaitan dengan klaim kompensasi dari pihak pengiklan. Namun, mereka membantah tuduhan terpisah yang dibuat saluran YouTube kontroversial Garosero Institute (HoverLab), yang dikenal dengan nama Gaseyeon.

“Klaim yang dibuat Gaseyeon sepenuhnya tidak benar. Semakin jelas bahwa Kim Soo-hyun ialah korban dari tindakan kriminal. Sangat disayangkan ia terus mengalami kerugian sekunder,” kata pihak firma hukum.

Kontroversi ini berawal dari dugaan Soo-hyun menjalin hubungan dengan Sae-ron selama enam tahun sejak 2016, ketika sang aktris masih di bawah umur. Gaseyeon mengutip pernyataan keluarga Sae-ron dan merilis foto serta pesan pribadi melalui saluran YouTube mereka.

Pada Maret, Soo-hyun menggelar konferensi pers untuk membantah tuduhan tersebut, menyatakan hubungannya dengan Sae-ron baru dimulai setelah sang aktris menjadi dewasa secara hukum. Tim hukumnya kemudian mengajukan tuntutan pidana terhadap CEO Gaseyeon, Kim Se-eui, dan anggota keluarga Sae-ron berdasarkan Undang-Undang Kasus Khusus Mengenai Hukuman untuk Kejahatan Seksual, dengan tuduhan penyebaran konten pribadi secara ilegal.

Mereka juga mengajukan gugatan tambahan atas pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-Undang Anti-Stalking, serta gugatan perdata sebesar 12 miliar won untuk ganti rugi. Sebagai tanggapan, keluarga Sae-ron mengajukan tuntutan balik, menuduh Soo-hyun melanggar Undang-Undang Kesejahteraan Anak dan melakukan tuduhan palsu.

Dalam perkembangan lanjutan, tim hukum Soo-hyun juga mengajukan permohonan penyitaan sementara atas dua apartemen milik CEO Gaseyeon, Kim Se-eui, yang disetujui oleh Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada 9 Juni.

Setelah kesuksesan drama Queen of Tears pada 2024, Soo-hyun sebenarnya dijadwalkan membintangi serial Disney+ berjudul Knock Off. Namun, penayangan drama itu ditunda. Kegiatan komersial dan endorsement juga telah dihentikan sementara.(dwi)