Jangan Sepelekan Lumpur Banjir, Bisa Merusak Kaca Film dari Dalam

Saat musim hujan tiba, banjir menjadi ancaman yang tak hanya merusak mesin mobil, tetapi juga berdampak pada bagian interior yang jarang terpikirkan, seperti kaca film.
Meski terpasang di sisi dalam kaca, bukan berarti kaca film sepenuhnya aman dari bahaya air kotor.
Monita Cherline, Promotion & Advertising Manager V-KOOL Indonesia, menjelaskan bahwa secara umum, kaca film tidak akan rusak jika tidak terkena air secara langsung. Namun, situasi berbeda terjadi jika air banjir masuk hingga membasahi kabin.
"Jika kaca film terendam air, sangat mungkin air bisa masuk ke sela kaca dan kaca film. Ini bisa menyebabkan kerusakan pada lem kaca film akibat kontaminasi," ujar Monita kepada Kompas.com, Selasa (8/7/2025).
Menurutnya, air banjir yang membawa lumpur dan kotoran bisa menyusup ke bagian ujung atau tepi kaca film yang tidak tertutup rapat. Dari celah itulah, zat kontaminan dapat merusak daya rekat lem kaca film, membuatnya menggelembung, muncul noda, atau bahkan mengelupas.
"Air kotor membawa lumpur atau sedimen halus yang bila masuk ke sela-sela akan merusak adhesi (lem) kaca film. Ini tidak bisa diperbaiki, jadi solusinya harus diganti," ujarnya.
Ilustrasi kaca film menggelembung.
Maka dari itu, penting bagi pemilik mobil yang kendaraannya sempat terendam banjir untuk memeriksa kondisi kaca film, terutama di bagian tepinya.
Jika terlihat ada gelembung udara, perubahan warna, atau permukaan yang mulai terkelupas, itu bisa menjadi tanda adanya kerusakan akibat kontaminasi air.
Sebagai langkah pencegahan, setelah banjir surut, segera keringkan kabin dan lap permukaan kaca bagian dalam dengan kain microfiber. Pastikan juga ventilasi udara bekerja baik agar kelembapan tidak terperangkap.
“Yang penting, jangan biarkan kondisi lembap terlalu lama. Itu bisa mempercepat kerusakan, bukan hanya di kaca film tapi juga bagian interior lainnya,” kata Monita.