Mitos Kaca Film Mobil: Apakah Bisa Cegah Jamur?

Munculnya jamur di kabin mobil pasca-banjir atau karena kelembapan udara kerap menjadi perhatian pemilik kendaraan.
Tak jarang, ada anggapan bahwa kaca film mobil dengan fitur anti-UV mampu membantu mencegah pertumbuhan jamur di interior.
Namun, benarkah demikian?
Menurut Monita Cherline, Brand Marketing Executive PT V-Kool Indo Lestari, hal tersebut merupakan miskonsepsi yang umum terjadi di kalangan pengguna mobil. “Fungsi kaca film anti-UV memang untuk melindungi kabin dari paparan sinar ultraviolet, tapi tidak secara langsung mencegah jamur. Jamur lebih berkaitan dengan kelembapan yang tinggi dan sirkulasi udara yang buruk,” ujar Monita kepada Kompas.com, Selasa (8/10/2025).
Monita menjelaskan, jamur biasanya tumbuh karena adanya sisa air atau kabin yang lembap setelah mobil terkena hujan deras, banjir, atau penggunaan AC dalam waktu lama tanpa ventilasi memadai. “Jadi bukan UV yang menyebabkan jamur mati, melainkan pengeringan yang baik. Kalau kabin lembap dan tidak segera dikeringkan, jamur tetap bisa muncul meskipun kaca filmnya punya proteksi maksimal terhadap UV,” katanya.
Kaca film dengan tingkat kegelapan 90 persen.
Ia pun menyarankan, setelah mobil terkena air atau mengalami kelembapan tinggi, pemilik mobil sebaiknya segera membuka jendela untuk ventilasi dan menjemur kendaraan di tempat aman agar sirkulasi udara berjalan. “Kalau perlu, bisa juga menggunakan fogging ozone untuk membantu membunuh bakteri dan spora jamur di udara kabin,” kata Monita.
Dengan demikian, perlindungan terhadap jamur kabin lebih efektif dilakukan lewat langkah pengeringan dan pembersihan rutin, bukan semata-mata mengandalkan kaca film anti-UV.