Penjualan Mobil & Motor Merosot Drastis, Apakah Menjadi Sinyal Krisis Otomotif ?

Penjualan mobil dan motor April 2025 anjlok tajam, sinyal darurat bagi industri otomotif Indonesia?

Penjualan Mobil & Motor Merosot Drastis, Apakah Menjadi Sinyal Krisis Otomotif ?
short (©@ 2023 otosia.com)

Industri otomotif Indonesia tengah menghadapi masa sulit yang mengkhawatirkan. Sepanjang April 2025, penjualan mobil dan sepeda motor menunjukkan tren penurunan signifikan, menjadikannya bulan terburuk dalam tahun ini. Data terbaru menunjukkan bahwa kondisi pasar sedang tidak sehat, bahkan banyak yang menyebutnya dalam status "gawat darurat".

Menurut data yang dihimpun dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), baik segmen mobil maupun motor mengalami penurunan penjualan secara drastis dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menjadi alarm keras bagi para pelaku industri, mengingat kuartal kedua baru saja dimulai.

Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan keberlanjutan tren penurunan hingga akhir tahun. Bila tidak segera diatasi, penurunan ini berpotensi memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, terutama sektor yang bersentuhan langsung dengan otomotif seperti pembiayaan, suku cadang, dan layanan purnajual.

Penjualan Mobil April 2025

Data Gaikindo mencatat bahwa penjualan mobil secara wholesales (pabrik ke dealer) pada April 2025 hanya mencapai 51.025 unit. Angka ini anjlok 27,8 persen dibandingkan capaian bulan Maret yang tercatat sebesar 70.895 unit. Ini menjadi penurunan bulanan tertinggi sepanjang tahun berjalan.

Bukan hanya wholesales, distribusi mobil ke konsumen alias retail sales juga mengalami nasib serupa. Tercatat hanya 57.031 unit mobil yang berhasil dikirimkan ke tangan konsumen selama April 2025. Angka ini turun 25,5 persen dibandingkan bulan Maret yang mencapai 76.582 unit.

Jika ditarik ke belakang, tren penurunan ini sebenarnya sudah mulai terlihat sejak Maret. Meski saat itu penjualannya belum separah April, namun ada penurunan dari Februari. Kini, April tercatat sebagai bulan dengan penjualan terendah, baik dari sisi wholesales maupun retail, sepanjang tahun 2025 sejauh ini.

Pasar Motor Nasional Tak Luput dari Krisis

Tak hanya mobil, sektor roda dua juga mengalami nasib serupa. Berdasarkan data AISI, penjualan sepeda motor nasional pada April 2025 hanya mencapai 406.691 unit. Ini menjadi pertama kalinya sepanjang tahun penjualan motor turun di bawah 500 ribu unit.

Jika dibandingkan dengan bulan Maret yang mencatatkan angka 541.684 unit, maka terjadi penurunan sebesar 24 persen. Padahal pada Januari dan Februari, penjualan motor masing-masing masih berada di atas 560 ribu unit. Artinya, tren penurunan berlangsung selama tiga bulan berturut-turut.

Secara kumulatif, penjualan sepeda motor dari Januari hingga April 2025 telah mencapai 2.089.953 unit. Meski angka ini masih cukup besar, namun jika tren negatif terus berlanjut, bukan tidak mungkin target tahunan pelaku industri sulit tercapai.

Tren Penjualan Jan-April 2025

Jika dirunut dari awal tahun, penurunan penjualan sudah mulai terasa meski belum separah April. Penjualan mobil secara wholesales pada Januari tercatat 61.932 unit, naik menjadi 72.336 unit di Februari, lalu turun sedikit di Maret menjadi 70.895 unit, hingga akhirnya terjun di April.

Sementara itu, penjualan mobil retail juga mengikuti pola serupa. Januari dimulai dengan 64.029 unit, naik di Februari, lalu memuncak di Maret, dan anjlok di April. Ini menunjukkan bahwa April menjadi titik balik menurunnya kepercayaan pasar atau daya beli masyarakat.

Pada sektor roda dua, Januari hingga Maret masih tergolong stabil dengan angka di atas 540 ribu unit. Namun penurunan signifikan pada April memperlihatkan potensi kekhawatiran di kalangan industri. Kinerja selama empat bulan pertama tahun ini perlu menjadi bahan evaluasi mendalam.