Penjualan Mobil Disalip Malaysia, Tak Sekadar Pelemahan Daya Beli
Sebuah anomali muncul pada industri otomotif Asia Tenggara. Malaysia berhasil menyalip Indonesia dalam penjual mobil baru.
Pada kuartal dua 2025, pasar kendaraan roda empat Negeri Jiran menunjukan kinerja positif.
Sejumlah pihak pun buka suara mengenai situasi penjualan mobil baru di Tanah Air yang keok dari negara tetangga.
"Apa yang sedang kita saksikan bukanlah sekadar tren penjualan domestik biasa. Ini adalah sebuah erosi daya saing fundamental industri otomotif Indonesia di tingkat regional ASEAN," ujar Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada KatadataOTO, Jumat (08/08).

Menurut Yannes hal tersebut cukup memprihatinkan. Sebab populasi masyarakat di Malaysia kurang dari 15 persen dibandingkan dengan Indonesia.
Namun mampu mencatatkan sejarah dengan melewati Indonesia. Sehingga menjadi anomali yang sangat serius.
"Ini adalah tentang struktur industri, arah kebijakan dan ketahanan ekosistem otomotif nasional secara keseluruhan," lanjut Yannes.
Ia mengungkapkan kalau selama ini Indonesia terlalu mengandalkan kekuatan pasar domestik yang masif.
Akan tetapi ternyata tidak bisa bertaha lama. Terutama ketika pondasi utamanya, yakni kelas menengah di Tanah Air goyah.
Kemudian para pabrikan di dalam negeri masih sibuk dengan perang harga. Sebuah kompetisi yang sangat tidak sehat.
Tak ketingalan rendahnya komitmen para manufaktur baru buat menanamkan uang atau berinvestasi di Indonesia.
"Bisa jadi kita telah abai dalam membangun ketahanan industri jangka panjang," Yannes menambahkan.
Dengan seluruh fakta di atas, maka tidak heran jika penjualan mobil baru di Indonesia terus menurun dari waktu ke waktu.
Bahkan sampai dibuat tak berdaya oleh Malaysia. Sehingga sangat memprihatinkan situasi yang terjadi.
"Akibatnya kita tidak hanya tertinggal, tetapi kini tersalip oleh negara tetangga," tegas Yannes.

Sebagai informasi, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil baru secara ritel pada semester pertama 2025 hanya 390.467 unit saja.
Bila diperhatikan secara rinci, angka di atas merosot sampai 9,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara bila melihat data pengiriman dari pabrik ke diler (Wholesales) pada enam bulan pertama 2025, berada di level 374.740 unit. Anjlok sekitar 8,6 persen dibandingkan dengan 2024.