Mobil di Bawah Rp 300 Juta Bisa Dongkrak Penjualan yang Lesu

— Penjualan mobil nasional sedang mengalami perlambatan. Salah satu penyebabnya imbas menurunnya daya beli masyarakat.
Dalam kondisi ini, mobil dengan harga Rp 300 jutaan ke bawah dinilai sebagai segmen yang paling potensial untuk mendongkrak pasar.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, keberadaan mobil-mobil terjangkau menjadi tumpuan pemulihan penjualan di tengah tekanan ekonomi.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, harga kendaraan yang terus naik membuat masyarakat kelas menengah semakin sulit menjangkau mobil baru.
Jika dahulu dengan Rp 200 jutaan bisa membeli mobil tujuh penumpang, kini hampir tidak ada lagi pilihan tersebut.
“Kalau dulu dengan Rp 200 juta bisa beli mobil tujuh penumpang, sekarang sudah hampir tidak ada,” ujar Kukuh di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD, Selasa (29/7/2025).
Kukuh menjelaskan, agar minat beli kembali meningkat, dibutuhkan lebih banyak pilihan mobil baru dengan banderol di bawah Rp 300 juta.
Segmen ini masih memiliki potensi besar karena menyasar pembeli pertama dan pengguna mobil keluarga.
Menurut dia, kehadiran merek-merek China yang menawarkan mobil dengan harga terjangkau justru memberi dampak positif.
Meski sempat dituding memicu perang harga, persaingan dianggap tetap sehat selama produsen juga berinvestasi dan mengembangkan teknologi.
“Yang penting risetnya dijalankan, teknologinya dikembangkan. Jangan hanya rakit lalu dijual murah, itu tidak sehat,” kata Kukuh.
Ilustrasi booth Kia di GIIAS 2025
Gaikindo berharap pameran GIIAS 2025 bisa menjadi momentum kebangkitan industri otomotif nasional. Dengan banyaknya model baru yang dikenalkan, termasuk dari segmen mobil terjangkau, diharapkan akan ada pergerakan positif dari sisi penjualan sepanjang semester kedua 2025.