Melihat Bonsai Seharga Rp 70 Juta di Pameran Flona, Apa Istimewanya?

Harga bonsai mencerminkan usianya. Semakin lama tanaman hias ini dirawat, makin mahal harga jual bonsai di pasaran.

Bagi kolektor tanaman, bonsai dianggap sebagai karya seni hidup yang menggambarkan buah dari kesabaran. Usianya bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan tahun.

Salah satunya bonsai milik Rusdi, penjual tanaman dari Ericca Bonsai di Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Jika dihitung sejak awal ditanam, bonsai dengan tinggi sekitar satu meter ini berusia 25 tahun, lebih dari setengah usia bonsai membersamai Rusdi.

"Ini sudah tangan ketiga. Merawat bonsai enggak bisa dibilang sulit karena sudah pekerjaan sehari-hari," kata penjual bonsai asal Jawa Barat tersebut, ketika ditemui Kompas.com di Pameran Flona 2025, Jumat (8/8/2025).

Dibandingkan bonsai lain yang dijualnya, bonsai seharga Rp 70 juta ini tampak berukuran paling besar. 

Tanaman ini dipamerkan di area terdepan stan Ericca Bonsai di Pameran Flona 2025, bisa dilihat langsung oleh pengunjung yang berlalu lalang di area ini.

Rusdi, penjual tanaman dari Ericca Bonsai di Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Tahun depan, kata Rusdi, bila bonsai ini belum terjual, harganya bisa naik menjadi Rp 80 juta, bertambah mahal seiring bertambahnya usia bonsai. 

Keistimewaan tananaman mahal ini bukan hanya dilihat dari usianya, melainkan keindahan bentuk bonsai yang terkontrol dan proporsional.

Meski dibiarkan tumbuh di dalam pot, bonsai tampak seperti pohon besar di alam liar dengan ukuran mini.

"Kalau bentuk bonsai sudah sempurna, pemiliknya hanya perlu memotong daun-daun atau ranting yang membuat bentuk tanaman jadi berantakan," kata Rusdi.

"Berbeda dengan merawat bonsai dari nol. Harus mengatur arah cabang dengan kawat-kawat alumunium minimal selama enam bulan supaya bentuk (batangnya) lurus," lanjut dia.

Bonsai seharga Rp 70 juta ini bukan tanaman termahal yang pernah dijualnya. Rusdi mengaku, ia pernah menjual bonsai dengan harga yang lebih mahal.

"Pernah juga waktu pameran di Serpong, (bonsai) terjual seharga Rp 290 juta," ungkap Rusdi.

Bonsai lain

Bonsai termahal Rp 20 juta berusia 10 tahun milik Sepdera di Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2025 Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Rusdi bukan satu-satunya penjual bonsai di Pameran Flona 2025. Ada pula Sepdera, penjual bonsai di stan pameran ini.

Berbeda dengan Rusdi, tahun ini, Sepdera membawa bonsai termahal seharga Rp 20 juta dengan usia 10 tahun.

"Bonsai ini dari cemara impor Jepang. Pertumbuhannya lambat, berbeda dengan cemara yang dau gede atau daun panjang," kata Sepdera saat ditemui Kompas.com di Pameran Flona 2025 pada hari yang sama.

Ia menuturkan, fondasi bonsai sejak awal ditanam harus tepat. Bila tidak demikian, bonsai akan tumbuh asal dan hanya mengandalkan usia tua tanpa tampilan yang menarik.

Aneka bonsai milik Sepdera di Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2025 Lapangan Banteng, Jakarta Pusat."Kalau gerak dasarnya enggak benar, bonsai akan menang tua dan ukuran besar saja," tutur dia.

Bonsai yang menarik biasanya memiliki pesan eksplisit dari segi tampilan. Si perawat harus tahu tema apa yang ia inginkan untuk bonsainya.

Seperti bonsai milik Sepdera yang mengusung berbagai tema. Misalnya, daerah pegunungan, hutan, dan rumah pohon.

"Dari sana, orang akan melihat banyak hal dalam satu bonsai. Itu hal yang sulit, menyampaikan pesan kepada si penikmat tanaman," jelas dia.

Raup untung besar

Aneka bonsai milik Sepdera di Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2025 Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Sepdera tak menampik bila hasil berjualan bonsai memang menggiurkan. Dalam setahun, ia hanya memiliki waktu sebulan untuk berjualan bonsai, yakni saat Pameran Flona digelar.

harinya dihabiskan untuk merawat bonsai di tempat tinggalnya di Cianjur, Jawa Barat.

"Setahun itu cuma sekali jualan di sini saja, tetapi insyaAllah cukup untuk (kebutuhan) setahun," kata Sepdera.

Penjualan bonsai tidak bisa dilihat dari jumlahnya. Tahun lalu, Sepdera berhasil menjual 100 bonsai di Pameran Flona 2024.

Namun, Sepdera mengakui bahwa omzetnya tidak lebih besar daripada sesama penjual bonsai di pameran ini.

"Saya jual bonsai yang lucu-lucu, harganya Rp 150.000, Rp 1 juta, Rp 2 juta. Kalau teman saya, jual bonsai yang harganya Rp 150 juta," tutur Sepdera.

"Makanya terjual satu bonsai pun sudah ketutup. Kalau saya, minimal jual 25 pohon baru bisa menutup modal," pungkas dia.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!