Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya menetapkan target penjualan setidaknya di angka 850 ribu, dengan potensi koreksi 750 ribu unit atau 900 ribu unit.

Namun ada peluang Gaikindo kembali melakukan revisi jika melihat kondisi industri otomotif yang belum menunjukkan perbaikan signifikan.

Berdasarkan data yang kami terima dari Gaikindo pada Senin (11/08), angka penjualan retail (penyaluran dari diler ke konsumen) mobil baru di Juli adalah 62.770 unit.

Jika dibandingkan dari Juni, kenaikannya belum masif dari 61.687 unit atau sekitar 1,72 persen saja.

Kemudian apabila disandingkan dengan capaian periode sama tahun lalu atau Juli 2024, perolehan itu turun drastis dari 75.588 unit alias turun 16,9 persen.

Ketika ditanya soal angka pasti target setelah melihat penjualan mobil di paruh pertama 2025, pihak Gaikindo masih enggan bicara lebih lanjut.

“Revisi proyeksi bisa saja dilakukan. Kita tunggu di bulan-bulan mendatang ya,” kata Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo saat dihubungi KatadataOTO pada Senin.

Jika melihat data retail dari Gaikindo, di periode Januari-Juli 2025 penjualan mobil di Indonesia adalah 453.278 unit.

Penjualan mobil sempat melonjak ke capaian tertinggi 76.582 unit sepanjang Maret 2025. Tetapi tidak bertahan lama sebab kembali jeblok jadi 57.031 unit.

Angka itu berangsur membaik pada periode berikutnya mulai dari 61.307 unit di Mei, 61.687 unit pada Juni lalu terakhir 62.770 unit sepanjang Juli.

GIIAS 2025 juga tampaknya tidak berkontribusi signifikan dalam mendongkrak penjualan. Menurut pihak Gaikindo pameran tersebut memang tak difokuskan untuk penjualan kendaraan.

Namun masih ada Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025 yang disebut berfokus pada program penjualan akhir tahun. Harapannya dapat kembali menggairahkan daya beli masyarakat.