Penjualan Mobil Baru Diprediksi Bisa Membaik di Awal 2026

2025 menjadi tahun yang sulit bagi penjualan mobil baru di Indonesia. Sebab banyak tantangan menghambat para pekaku industri otomotif.

Seperti contoh kondisi ekonomi yang belum stabil sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat di Tanah Air dalam memboyong kendaraan.

Meski begitu sejumlah pihak percaya situasi ini tidak akan berlangsung lama. Penjualan mobil baru di dalam negeri diprediksi bakal segera membaik.

“Dengan kondisi sekarang rebound berarti mungkin terjadi mulai 2026, bukan di sisa 2025,” buka Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.

Simak Keunggulan Daihatsu Xenia ADS X, Meluncur di GIIAS 2024

Josua menjelaskan membaiknya penjualan mobil baru di Indonesia bisa ditentukan dengan beberapa faktor. Seperti suku bunga pembiayaan turun signifikan.

Selanjutnya inflasi tetap rendah dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing stabil. Sehingga harga mobil baru tidak melonjak seperti sekarang.

“Insentif pemerintah misalnya untuk Electric Vehicle (EV) dan mobil hybrid dapat diperluas,” Josua melanjutkan.

Pulihnya penjualan mobil baru di Indonesia juga sangat bergantung pada ekspektasi konsumen. Kemudian ketersediaan lapangan kerja di dalam negeri.

Sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Dengan begitu masyarakat kelas menengah ke atas bisa bertambah.

Jika hal tersebut terjadi maka pasar kendaraan roda empat di Indonesia dipercaya dapat membaik di tahun depan. Dampaknya industri otomotif bisa selamat dari jurang kebangkrutan.

Sebelumnya Josua juga menerangkan jika penjualan mobil baru ingin segera pulih, para manufaktur harus menyediakan berbagai program menarik.

Semisal kombinasi promo seperti subsidi bunga dari mitra perusahaan pembiayaan, penyesuaian harga dan lini produk.

Buat program transaksi pembelian secara kredit, Josua menilai sebaiknya dilakukan lebih agresif di provinsi yang kreditnya sudah pulih.

Kemudian pabrikan bisa mulai memperkenalkan mobil varian hybrid non-premium yang dapat membantu menghemat penggunaan bahan bakar dan menjawab efisiensi biaya kepemilikan.

Hyundai

Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang tujuh bulan baru ada 453.278 unit tersalurkan dari diler ke konsumen (retail sales).

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ada selisih 54.763 kendaraan roda empat. Lalu terjadi penurunan sekitar 10,78 persen.

Sekadar mengingatkan, pada Januari hingga Juli 2024 penjualan mobil baru secara retail menurut data Gaikindo berada di level 508.041 unit.

Data Penjualan Mobil Baru di Indonesia

  • Januari-Juli 2025: 453.278 unit
  • Januari-Juli 2024: 508.041 unit