Bebas Melintas di Jalur Ganjil-Genap, Penjualan Mobil Hybrid Bisa Melonjak

Permintaan agar mobil hybrid bebas melintas di wilayah ganjil-genap terus bermunculan. Salah satunya dari pendiri JHL Group yang merupakan pemegang merek BAIC, Jerry Hermawan Lo.
Jerry berharap, pemerintah memberikan perlakuan yang sama antara mobil listrik dan hybrid.
"Ini ada sedikit usul, kalau bisa mobil hybrid dihilangkan ganjil-genapnya, (pelatnya) dikasih (garis) biru seperti mobil listrik, supaya ada daya saingnya," kata Jerry dalam keterangannya dikutip Jumat (20/6).
Jerry juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah (Pemda) agar mobil hybrid dibebaskan dari aturan ganjil-genap.
"Kalau bisa diusahakan di kota-kota besar, ganjil-genapnya, tolong diusulkan ke Pemda dihilangkan dari mobil hybrid," kata dia.
Hal sama juga diungkapkan Direktur Pemasaran PT CSI Budi Darmawan. Dia mengatakan, pihaknya mendukung rencana mobil hybrid bebas ganjil-genap.
Menurut Budi, 'bebas ganjil-genap' merupakan salah satu privilege yang membuat konsumen mau membeli mobil listrik. Sehingga, ketika diterapkan ke mobil hybrid, maka permintaannya akan meningkat.
"Tentunya kalau kami berpikir hal itu mungkin terjadi ya, karena biar bagaimana pun konsumen ada keinginan memakai mobil EV untuk keperluan sehari-hari,” ungkap dia.
Saat ini cuma mobil full listrik yang diberi kebebasan keluar-masuk wilayah ganjil-genap di Jakarta. Jika kebijakan tersebut juga diberikan pada kendaraan hybrid, penjualan diprediksi bisa meningkat. Kondisi itu bisa meningkatkan minat konsumen membeli kendaraan tersebut. (Knu)