Alat Scan Baterai Mobil Hybrid: Solusi Cerdas untuk Pemilik Mobil
Pentingnya Perawatan Baterai Mobil Hybrid untuk Kinerja Jangka Panjang
JAKARTA, KOMPAS.com – Memiliki mobil hybrid memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal perawatan baterai.
Merawat baterai tidak hanya berfokus pada performa kendaraan, tetapi juga memastikan komponen elektrifikasi tetap aman dan efisien dalam jangka panjang.
Salah satu langkah krusial yang diambil oleh bengkel resmi adalah melakukan pemeriksaan kesehatan baterai menggunakan alat scan khusus.
Alat Scan Khusus untuk Memastikan Kesehatan Baterai
Andi Setiyawan, teknisi dari Auto2000 Cempaka Putih, menjelaskan bahwa alat scan yang digunakan dapat mendeteksi kondisi setiap sel baterai secara perinci.
Dalam setiap unit baterai hybrid, terdapat banyak sel yang berfungsi secara paralel, dan jika salah satu sel mengalami masalah, dampaknya bisa merugikan kinerja sistem secara keseluruhan.
“Untuk pengecekan baterai, kita pakai alat khusus. Kita scan dan lihat selnya itu berapa, nanti dari situ bisa terlihat apakah ada penurunan atau tidak,” ungkap Andi kepada Kompas.com.
Deteksi Dini Masalah dengan Pemindaian Digital
Sel baterai mobil hybrid Toyota.
Alat scan tersebut dapat memberikan data digital mengenai status masing-masing sel baterai, apakah masih dalam batas normal atau telah mengalami degradasi.
Jika terdeteksi adanya sel yang abnormal, teknisi akan mengikuti prosedur standar operasional (SOP) yang telah ditetapkan oleh pabrikan.
“Kalau hasil scan menunjukkan kelainan atau performa menurun, kita langsung ikuti SOP-nya. Biasanya juga dikoordinasikan dengan pihak Toyota Motor Corporation,” kata Andi.
Apabila kerusakan terjadi dalam masa garansi, penggantian bisa dilakukan tanpa biaya.
Namun, tidak semua kerusakan akan mengakibatkan penggantian seluruh baterai.
“Kalau dalam masa warranty, biasanya langsung kita ganti. Tapi tergantung hasil pengecekan. Nanti kelihatan dari alat scannya, mana yang harus diperbaiki atau diganti,” kata Andi.
Notifikasi MID mobil hybrid Toyota.
Pentingnya Servis di Bengkel Resmi
Andi juga menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan di tempat yang tepat.
Meskipun alat pemindai dapat dibeli secara bebas, hanya teknisi bersertifikat yang diizinkan menggunakannya di bengkel resmi.
“Jangan nekat bongkar atau scan sendiri. Tegangan baterai hybrid bisa mencapai ratusan volt. Risiko tersetrum sangat tinggi kalau tidak tahu prosedurnya,” ingat Andi.
Oleh karena itu, pemilik mobil hybrid disarankan untuk selalu melakukan servis di bengkel resmi agar perawatan dilakukan dengan aman dan sesuai dengan standar pabrikan.
Notifikasi Dini untuk Tindakan Cepat
Sebelum kerusakan serius terjadi, sistem kelistrikan mobil hybrid biasanya akan mengirimkan notifikasi melalui MID (Multi Information Display) atau head unit.
Notifikasi ini bisa berbentuk peringatan untuk sistem baterai atau permintaan pengecekan sistem elektrifikasi.
Jika notifikasi muncul, jangan diabaikan.
Segera bawa kendaraan ke bengkel resmi untuk pemindaian kondisi baterai.
“Biasanya ada notifikasi muncul. Nah, dari situ kita tahu mobil minta dicek sistem baterainya,” kata Andi.
Edukasi kepada pemilik mobil juga sangat penting.
Misalnya, ventilasi baterai hybrid tidak boleh terhalang barang-barang seperti tas atau sepatu.
Jika ventilasi terhalang, sistem pendingin baterai bisa terganggu, menyebabkan baterai mengalami overheat.
Masalah sepele ini dapat memicu munculnya notifikasi kesalahan di layar MID, yang sebenarnya bukan disebabkan oleh kerusakan baterai, melainkan gangguan dalam sirkulasi udara.
Dengan adanya teknologi scan dan prosedur pabrikan yang ketat, pemilik mobil hybrid seharusnya tidak perlu cemas.
Yang terpenting adalah rutin melakukan servis berkala dan selalu memperhatikan tanda-tanda peringatan dari sistem kendaraan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
