Punya Sistem Rem Regeneratif, Servis Rem Mobil Hybrid Jangan Asal

Servis rem mobil hybrid tidak boleh asal karena dapat mengganggu kinerja sistem rem regeneratif.

Rem regeneratif pada mobil hybrid merupakan sistem pengubah energi kinetik yang dihasilkan saat pengereman, menjadi energi listrik dan menyimpannya kembali ke baterai.

Dengan kata lain, saat mobil melambat atau mengerem, motor listrik berfungsi sebagai generator untuk menangkap energi panas, lalu menyimpannya sebagai energi listrik untuk digunakan kembali.

Cara ini dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar atau jangkauan mobil hybrid. 

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) mengatakan saat melakukan perawatan rem pada mobil hybrid, konsumen tidak bisa melakukan seperti pada mobil konvensional.

“Pada mobil konvensional, servis rem bisa dilakukan secara langsung dengan membongkar roda, komponen rem dan membersihkan sebelum dilumasi kembali, tapi di mobil hybrid tidak,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Selasa (12/8/2025).

Fitur rem regeneratif Aion Y Plus ada di dalam menu ?Driving Settings?, di mana terdapat pilihan Energy Recovery Level: High atau Low. Pilihan High menandakan aktifnya rem regeneratif, sedangkan Low berarti rem regeneratif tidak aktif.

Berhubung rem pada mobil hybrid dimanfaatkan untuk rem regeneratif, sebagai pengubah energi panas dari pengereman menjadi daya listrik, maka sebelum pembongkaran harus dipastikan sistem sudah steril.

“Artinya, harus dinonaktifkan terlebih dulu aliran listriknya, sehingga ketika dilakukan pembongkaran untuk perawatan rem tak mengganggu sistem rem regeneratifnya,” ucap Jamal.

Jamal mengatakan, pada rem regeneratif ini ada semacam sakelar atau sekring, setiap pabrikan mobil punya komponen pemutus arus masing-masing.

Kaliper rem merupakan komponen yang butuh perwatan intens.

Beberapa fitur rem pada mobil hybrid juga perlu dimatikan terlebih dahulu seperti anti lock brake system, booster, dan hard braking system.

“Setelah dibersihkan dan dilumasi seperti biasa, baru semua sistem diaktifkan kembali, ini yang menjadi pembeda perawatan rem pada mobil hybrid,” ucap Jamal.

Bila sampai langkah tersebut terabaikan, beberapa kecelakaan kerja bisa terjadi saat proses perawatan, sehingga tak boleh diabaikan.

“Contohnya piston rem, karena sistem remnya dikendalikan oleh elektronik juga, bisa saja tiba-tiba piston menekan sendiri dan terlepas, ini perlu diantisipasi,” ucap Jamal.

Maka dari itu, saat melakukan perawatan sistem rem pada mobil hybrid diperlukan langkah mematikan system elektrikal pada area rem sebelum pembongkaran.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!