Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid: Peluang Produksi Lokal di Indonesia
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terus mendorong agar produksi kendaraan elektrifikasi di Indonesia, termasuk hybrid, dapat dilakukan secara lokal.
Salah satu yang disorot adalah Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid yang saat ini masih berstatus impor dari Jepang.
Menanggapi permintaan tersebut, Tri Mulyono, Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, mengatakan bahwa keinginan untuk memproduksi secara lokal adalah hal yang wajar dan sudah menjadi bagian dari perhitungan pabrikan.
“Tentu ini sesuatu kondisi yang akan normal karena semua akan dilihat dari sisi kapasitasnya dan permintaannya. Kapasitas yang ada dalam produksi akan berbanding lurus dengan permintaan yang ada,” ujar Tri, di ICE BSD, Tangerang, belum lama ini.
Tri menjelaskan, ketika permintaan terhadap suatu produk meningkat secara signifikan, maka akan tercipta dorongan alami untuk melakukan produksi lokal.
Daihatsu Rocky Hybrid
“Sehingga ini sesuatu yang memang akan berjalan beriringan. Ketika permintaannya banyak, tentu akan membuat sesuatu yang menstimulus untuk dilakukan domestifikasi. Ini rasanya bukan sesuatu yang spesial, karena dari pihak pabrikan sudah memperhitungkan itu,” kata Tri.
Artinya, peluang untuk memproduksi Rocky e-Smart Hybrid di Indonesia tetap terbuka, selama permintaan pasar mendukung.
“Suplai akan beriringan dengan permintaannya. Jadi, begitu permintaan bagus, tidak menutup kemungkinan dilakukan domestifikasi,” kata Tri.
Sebagai informasi, Rocky hybrid dijual dalam satu varian dengan banderol Rp 293.900.000.
Mengingat unit didatangkan langsung secara utuh dari Jepang, calon konsumen harus sedikit bersabar lantaran mobil ini baru akan sampai ke konsumen pada bulan Desember 2025.
