Proyeksi Penjualan Mobil 2025: Meleset Dari Target Hanya 832.000 Unit

penjualan mobil, Gaikindo, kendaraan elektrifikasi, Penjualan Mobil, Rachmat Kaimuddin, Proyeksi Penjualan Mobil 2025: Meleset Dari Target Hanya 832.000 Unit

Deputi Bidang Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin, memprediksi penjualan mobil pada tahun ini hanya akan terhenti di 832.000 unit.

Angka tersebut dihitung berdasarkan tren historis penjualan kendaraan roda empat atau lebih nasional selama lima bulan pertama dalam dua tahun terakhir, yang menurutnya cukup merepresentasikan arah pasar sepanjang tahun.

Apabila proyeksi ini terealisasi, maka penjualan mobil dalam negeri akan berada di bawah target yang ditetapkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yakni 900.000 unit. “Ini prediksi yang kami lakukan dengan melihat tren lima bulan pertama dengan full year karena ada seasonality di industri mobil. Kita lihat biasanya di dua tahun terakhir kalau lima bulan pertama seperti ini, nanti full year-nya seperti apa," kata dia di Jakarta, Sabtu (20/6/2025).

"Berdasarkan history, hitungan kita kasarannya sekitar 830.000 unit,” ujar Rachmat.

penjualan mobil, Gaikindo, kendaraan elektrifikasi, Penjualan Mobil, Rachmat Kaimuddin, Proyeksi Penjualan Mobil 2025: Meleset Dari Target Hanya 832.000 Unit

Kondisi penjualan mobil di Indonesia

Meskipun pasar otomotif secara keseluruhan melemah, kendaraan elektrifikasi justru menunjukkan tren pertumbuhan.

Pada periode terkait, penjualan battery electric vehicle (BEV) diprediksi melonjak jadi 126.000 unit, naik dari 43.000 unit pada 2024.

Sementara itu, hybrid electric vehicle (HEV) diperkirakan mencapai 71.000 unit, naik dari sebelumnya 57.000 unit.

Sebaliknya, penjualan mobil bermesin konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE) terus menurun dan diproyeksikan hanya mencapai 634.000 unit pada 2025, turun dari 766.000 unit tahun lalu.

Dengan begitu, rata-rata penurunan tahunan (CAGR) untuk ICE sepanjang 2022–2025 diperkirakan sebesar 11 persen.

penjualan mobil, Gaikindo, kendaraan elektrifikasi, Penjualan Mobil, Rachmat Kaimuddin, Proyeksi Penjualan Mobil 2025: Meleset Dari Target Hanya 832.000 Unit

Ilustrasi mobil listrik. Pemerintah kembali menerapkan insentif pajak yang ditanggung pemerintah untuk pembelian kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada tahun 2025. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025 yang mengatur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang ditanggung pemerintah untuk kendaraan listrik tertentu.

Sementara BEV dan HEV mencatatkan pertumbuhan CAGR masing-masing sebesar 87 persen dan 93 persen. “Kalau ini benar terjadi, ICE turun 11 persen sementara kendaraan listrik naik. Jadi sepertinya masyarakat mulai melek, datanya menunjukkan seperti itu,” ucap Rachmat.

Di sisi lain, Ketua I Gaikindo, Yongkie D Sugiarto, tetap optimistis target 900.000 unit dapat tercapai pada 2025, meskipun mengakui kondisi ekonomi masih menjadi tantangan bagi industri.

“Kemarin baru diumumkan pertumbuhan ekonomi kita 4,87 persen, betul kan. Itu sudah menjawab bahwa memang keadaan, pertumbuhan ekonomi kita saja cuma segitu, biasanya 5,1–5,2 persen,” kata Yongkie dalam kesempatan terpisah.

Ia juga menyoroti pentingnya stabilitas suku bunga, nilai tukar rupiah, serta dukungan kebijakan fiskal. “60 persen penjualan otomotif kita dibiayai kredit leasing, jadi suku bunga berperan sekali,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan fiskal perlu dikaji supaya tidak menambah tekanan terhadap daya beli masyarakat, terkhusus pasca-diterapkan PPN 12 persen dan opsi pajak.

Meski demikian, Gaikindo masih memandang prospek penjualan secara positif, terutama dengan adanya rangkaian pameran otomotif sepanjang tahun seperti GIIAS 2025 dan Jakarta Auto Week. “Mudah-mudahan pameran-pameran ini bisa menjadi stimulus dan bisa meningkatkan angka-angka penjualan,” pungkas Yongkie.