Rupiah Lesu Usai BI Umumkan Turunnya Cadangan Devisa RI Akhir Juli 2025

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal
Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.312 per Kamis, 7 Agustus 2025. Posisi rupiah itu tercatat menguat 67 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.379 pada perdagangan Rabu, 6 Agustus 2025 2025.

Sementara perdagangan di pasar spot pada Jumat, 8 Agustus 2025 hingga pukul 09.20 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.320 per dolar AS, melemah 34 poin atau 0,21 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.286 per dollar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, Bank Indonesia (BI) telah melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia yang turun pada akhir Juli 2025 yakni sebesar US$152,0 miliar, dari posisi sebelumnya di akhir Juni 2025 yang sebesar US$152,6 miliar.

Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Langkah ini merupakan respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Ibrahim.

Ilustrasi uang/rupiah

Ilustrasi uang/rupiah

Ke depan, BI memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Hal ini sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik.

Bank Indonesia juga terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.230 - Rp 16.290," ujarnya.