Trivia GIIAS 2025: Pengunjung Membludak, Tapi Rapor Penjualan Malah Lesu!

Meskipun GIIAS 2025 ramai pengunjung hingga pecahkan rekor, namun rapor penjualan justru lesu. Ada apa dengan pasar otomotif Indonesia?

Trivia GIIAS 2025: Pengunjung Membludak, Tapi Rapor Penjualan Malah Lesu!, Megahnya GIIAS 2025: Pameran Terluas dan Terlengkap, Rekor Pengunjung GIIAS 2025: Antusiasme Pecinta Otomotif Membludak, Penjualan GIIAS 2025: Target Meleset, Transaksi Lesu, Tren Pasar Otomotif Nasional: Penjualan Turun Drastis di Semester I 2025, Bukan Sekadar Jual, GIIAS 2025 Fokus Transfer Pengetahuan dan Teknologi
Trivia GIIAS 2025: Pengunjung Membludak, Tapi Rapor Penjualan Malah Lesu! (©otosia.com)

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 baru saja rampung di ICE BSD City, Tangerang. Pameran otomotif akbar ini berlangsung selama sepuluh hari penuh, menyajikan berbagai inovasi dan teknologi terkini dari industri. Ribuan pengunjung memadati area pameran setiap harinya, menciptakan suasana yang sangat meriah.

Meski demikian, ada catatan menarik yang muncul usai perhelatan ini. Di tengah gemuruh antusiasme pengunjung yang membludak, kinerja penjualan di GIIAS 2025 justru menunjukkan rapor yang lesu. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kondisi pasar otomotif nasional saat ini.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengakui bahwa GIIAS 2025 tidak berhasil mendongkrak penjualan mobil secara signifikan. Hal ini kontras dengan rekor jumlah pengunjung yang berhasil dicatatkan, mencapai hampir setengah juta orang.

Megahnya GIIAS 2025: Pameran Terluas dan Terlengkap

GIIAS 2025 kembali membuktikan diri sebagai pameran otomotif terbesar di Indonesia. Dengan luasan lahan lebih dari 120.000 meter persegi, pameran ini berhasil menampung berbagai jenama otomotif global dan industri pendukungnya. Pengunjung disuguhkan pengalaman menyeluruh dari hulu hingga hilir industri otomotif.

Tercatat lebih dari 60 merek otomotif global berpartisipasi aktif dalam ajang ini. Angka tersebut mencakup 40 merek kendaraan penumpang, 4 merek kendaraan komersial, dan 17 merek sepeda motor. Selain itu, empat perusahaan karoseri terkemuka juga turut memamerkan kreasi terbaiknya.

Tidak hanya itu, lebih dari 120 merek industri pendukung turut meramaikan GIIAS 2025. Kehadiran pelaku UMKM otomotif juga menjadi sorotan, menunjukkan geliat inovasi dan teknologi terkini. Ini menjadikan GIIAS sebagai wadah komprehensif bagi seluruh ekosistem otomotif di Tanah Air.

Rekor Pengunjung GIIAS 2025: Antusiasme Pecinta Otomotif Membludak

Salah satu pencapaian paling mencolok dari GIIAS 2025 adalah rekor jumlah pengunjung. Selama sepuluh hari pameran, sebanyak 485.569 orang tercatat memadati seluruh area pameran di ICE BSD City. Angka fantastis ini memecahkan rekor jumlah pengunjung dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Ketua Penyelenggara GIIAS 2025, Rizwan Alamsjah, mengungkapkan antusiasme pengunjung sangat luar biasa. Keramaian yang terjadi sejak hari pertama pameran menjadi indikasi kuat betapa besarnya minat masyarakat terhadap industri otomotif. Hal ini membuktikan daya tarik GIIAS sebagai magnet bagi pecinta kendaraan.

Peningkatan jumlah pengunjung ini tidak lepas dari daya tarik yang ditawarkan oleh GIIAS 2025. Beragam model kendaraan dan teknologi terbaru diperkenalkan, termasuk world premiere dan Asian premiere. Kehadiran kendaraan dengan harga terjangkau juga menjadi magnet kuat bagi masyarakat luas.

Penjualan GIIAS 2025: Target Meleset, Transaksi Lesu

Sayangnya, rekor jumlah pengunjung yang membludak tidak sejalan dengan ekspektasi nilai transaksi. Pihak Gaikindo sebelumnya menetapkan target penjualan sebesar Rp20 triliun, mengacu pada pencapaian tahun lalu. Namun, angka tersebut tidak berhasil dicapai pada GIIAS 2025 ini.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, secara terbuka mengakui bahwa GIIAS 2025 tidak mampu mendongkrak penjualan mobil secara signifikan. Ia merasa nilai transaksi pada pameran tahun ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi pasar otomotif yang sedang lesu menjadi salah satu faktor utama.

Hingga artikel ini ditulis, pihak Gaikindo masih belum memberikan tanggapan resmi terkait total nilai transaksi selama penyelenggaraan GIIAS 2025. Situasi ini mengindikasikan bahwa pencapaian penjualan memang belum sesuai harapan, meskipun pameran berhasil menarik perhatian banyak pihak.

Tren Pasar Otomotif Nasional: Penjualan Turun Drastis di Semester I 2025

Lesunya nilai transaksi di GIIAS 2025 sejalan dengan kondisi pasar otomotif nasional sepanjang semester I 2025. Data menunjukkan adanya penurunan signifikan pada penjualan mobil di Indonesia. Hal ini menjadi cerminan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh industri otomotif.

Penjualan mobil wholesales, dari pabrik ke dealer, ambles 8,6 persen secara year-on-year. Angka ini turun menjadi 374.740 unit, dibandingkan 410.020 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan adanya perlambatan distribusi kendaraan baru.

Tidak hanya wholesales, penjualan mobil secara ritel juga mengalami penurunan. Angkanya turun 9,7 persen menjadi 390.467 unit, dibandingkan 432.453 unit pada enam bulan pertama tahun 2024. Yohannes Nangoi menyatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini sedang berat, yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

Bukan Sekadar Jual, GIIAS 2025 Fokus Transfer Pengetahuan dan Teknologi

Meskipun penjualan tidak sesuai target, Gaikindo menegaskan bahwa tujuan utama GIIAS bukan semata-mata untuk menjual kendaraan. Pameran ini menjadi ajang penting untuk memperkenalkan teknologi mutakhir dan inovasi terbaru dari industri otomotif global kepada publik. Sebanyak 54 model kendaraan dan teknologi baru diperkenalkan.

Model-model tersebut mencakup world premiere, Asian premiere, Indonesian premiere, serta empat kendaraan konsep yang menampilkan masa depan industri otomotif. GIIAS 2025 menjadi daya tarik utama bagi pecinta otomotif untuk mendapatkan informasi terkini dan melihat langsung perkembangan teknologi.

Menurut Yohannes Nangoi, GIIAS adalah cara untuk memelihara konsumen mobil agar tetap mengonsumsi mobil. Tujuannya adalah mengejar transfer informasi dan pengetahuan mengenai otomotif kepada pengguna. Oleh karena itu, penjualan bukanlah fokus utama pada pameran tahunan ini, melainkan edukasi dan inovasi. Gaikindo pun kemungkinan akan merevisi target penjualan nasional 900.000 unit untuk 2025.