Samsung Ungkap Strategi Hadapi Gempuran Merek China di Pasar Asia Tenggara
Samsung menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi kompetisi sengit dari merek-merek ponsel asal China di pasar Asia, khususnya kawasan Asia Tenggara dan Oseania (SEAO).
Perusahaan asal Korea Selatan ini berupaya mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar melalui kombinasi inovasi produk, diferensiasi layanan, dan investasi lokal.
Menurut Carl Nordenberg, Vice President Mobile eXperience Business, Samsung Electronics untuk wilayah SEAO, Samsung mengandalkan jajaran produk yang lengkap untuk menjangkau berbagai segmen konsumen.
Mulai dari seri flagship seperti Galaxy S dan Z, hingga lini menengah seperti Galaxy A, serta perangkat tablet dan wearable.
"Samsung siap mempertahankan kepemimpinannya di tingkat regional melalui berbagai perangkat mobile inovatif dan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam," kata Nordenberg dalam wawancara dengan jurnalis KOMPAS.com Yudha Pratomo di New York, pekan lalu.
Namun, Samsung tak hanya mengandalkan kualitas perangkat keras. Nordenberg menekankan bahwa diferensiasi layanan dan pengalaman pengguna menjadi kunci strategi Samsung, termasuk perluasan fitur kecerdasan buatan Galaxy AI ke lini Galaxy A yang lebih terjangkau.
"Strategi ini termasuk memperluas ketersediaan Galaxy AI ke seri A, menjamin keamanan dan privasi data pengguna dengan fitur unggulan seperti Samsung Knox Vault dan Auto Blocker, serta memberikan rasa tenang dengan pembaruan OS dan keamanan secara jangka panjang," jelas Nordenberg.
Nordenberg juga menyoroti pentingnya kehadiran lokal Samsung di kawasan Asia Tenggara, yang menurutnya menjadi kekuatan kompetitif tersendiri.
Samsung memiliki basis riset dan pengembangan, pabrik manufaktur, jaringan distribusi, hingga layanan purnajual yang tersebar di berbagai negara Asia Tenggara.
“Kehadiran lokal yang luas dan sudah lama ini membantu kami lebih memahami kebutuhan konsumen lokal guna memenuhi permintaannya,” ujar Nordenberg.
Dengan kombinasi kekuatan produk, layanan bernilai tambah, serta investasi jangka panjang di kawasan, Samsung optimistis mampu mempertahankan dominasinya di tengah tekanan dari para pesaing, khususnya merek-merek China yang terus memperluas ekspansi mereka di Asia.
