Ibu Wapres Selvi Ananda Ceritakan Permainan Tradisional Favoritnya di Masa Kecil

Selvi Ananda, permainan tradisional, Ibu Wapres Selvi Ananda, Selvi Ananda kenang permainan tradisional di masa kecil, Selvi Ananda kenang masa kecil, permainan tradisional favorit Selvi Ananda, Ibu Wapres Selvi Ananda Ceritakan Permainan Tradisional Favoritnya di Masa Kecil

Bermain adalah bagian esensial dari masa kanak-kanak. Melalui bermain, anak-anak belajar bersosialisasi, melatih kemampuan motorik, mengenal aturan, serta membangun daya imajinasi dan kreativitas.

Istri Wakil Presiden RI Selvi Ananda Gibran Rakabuming pun mengenang masa kecilnya yang penuh dengan aktivitas bermain bersama teman-temannya.

Ia menceritakan bagaimana permainan tradisional seperti bola bekel, lompat tali, hingga engklek menjadi hiburan utama sepulang sekolah.

"Karena kita dulu belum kenal gadget, jadi tiap sore sepulang sekolah, saya dan tetangga dekat, kita berkumpul di depan rumah. Kalau yang cewek-cewek main lompat tali dan engklek,” kata Silvi pada acara Car Free Day (CFD) dalam rangka Hari Anak Nasional 2025 di Jakarta.

“Kemudian saya suka sekali main bola bekel. Kalau bareng sama teman-teman cowok, kita main petak umpet, gobak sodor. Itu salah satu kesenangan atau hiburan kita sebagai anak-anak pada zaman itu," lanjutnya seperti dikutip dari Antara, Senin (21/7).

Selvi mengungkapkan harapannya, agar permainan tradisional bisa kembali dikenal dan dimainkan oleh anak-anak masa kini.

Di tengah maraknya penggunaan gadget dan permainan digital, ia mengajak semua pihak untuk memasyarakatkan kembali permainan khas Indonesia yang sarat nilai.

"Saya juga ingin sekarang bisa mengembalikan itu. Permainan-permainan tradisional yang saya rasa sudah tidak dikenal lagi oleh anak-anak zaman sekarang," kata dia.

Menurut Selvi, selain menyenangkan, permainan tradisional memiliki nilai kebersamaan dan melatih keterampilan sosial anak.

Ia pun mengapresiasi peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang dilakukan secara serentak di berbagai sekolah, sehingga semangat kebersamaan itu bisa lebih terasa.

"Saya rasa ini suatu inovasi yang bagus sekali. Karena rasa semangat, kebersamaan Hari Anak semakin terasa kalau bisa dirasakan di setiap sekolah dan diikuti oleh anak-anak Indonesia. Karena memang ini harinya seluruh anak-anak Indonesia," ujarnya.

Peringatan HAN tahun ini akan dipusatkan di Indragiri Hulu, Riau pada 23 Juli 2025, namun seluruh daerah di Indonesia tetap menggelar perayaan di sekolah masing-masing.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi menjelaskan, pendekatan desentralistik ini dilakukan agar semangat Hari Anak benar-benar bisa dirasakan oleh seluruh anak-anak Indonesia.

"Biasanya peringatan Hari Anak Nasional terpusat di satu provinsi atau kota, kemudian perwakilan dari anak-anak seluruh Indonesia akan datang di satu tempat dan bertemu dengan Bapak Presiden untuk membacakan Suara Anak Indonesia,” ujarnya.

Namun pada tahun ini, ia menyebut pihaknya melakukan pendekatan desentralistik, yaitu pelaksanaan peringatan Hari Anak Nasional dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia.

Momen ini akan menjadi pengingat bahwa bermain adalah hak anak, dan permainan tradisional adalah bagian dari kekayaan budaya yang tak boleh hilang ditelan zaman.