Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan

Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan

Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Indonesia Kaya menyiapkan film pendek sinematik nun sarat makna bertajuk Kita Berkebaya. Film ini dijadwalkan rilis pada 24 Juli, bertepatan dengan peringatan Hari Kebaya Nasional.

Film ini merupakan iktikad dan semangat melestarikan praktik berkebaya, sebuah kebudayaan lokal tanah air yang sudah ada sejak dahulu, agar terus eksis, lebih gencar lagi tampil di ruang publik.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengatakan proyek film pendek ini hadir sebagai jawaban lengkap dari keresahan, gagasan tentang berkebaya yang digodok dengan matang. Dikerjakan bersama Bramsky sebagai sutradaranya.

"Waktu itu kita menyampaikan, 'Saya bilang kita mau bukan cuma sekedar Hari Kebaya yang seremonial, yang hari itu semua orang pakai Kebaya, setelah itu sudah lupa Kita gak mau kayak gitu'," kata dia di Galeri Indonesia Kaya, Selasa (22/7).

"Terus saya bilang kayaknya kita harus bikin sesuatu yang menggerakkan perempuan. Movement. Maka lahirlah film pendek ini," imbuhnya.

Renitasari mengatakan dalam mengerjakan proyek ini, dirinya mengajak orang-orang yang punya semangat yang sama melestarikan kebudayaan berkebaya.

"Jadi memang kita selalu memilih berkerjasama dengan orang-orang yang memang spiritnya sama-sama kita," kata dia.

Namun semangat yang sama itu pula yang menjadi tantangan mengerjakan proyek film ini. Renitasari tak menepis agak kesulitan menemukan pemeran yang punya persepsi sama soal Berkebaya. Karena bagi Renita, penting sekali pemeran dalam film ini memiliki semangat melestari kebaya agar film mempunyai nyawa.

Setelah melalui seleksi dan akurasi, pihaknya menemukan pemeran sampai ansamble film pendek dengan semangat, profil positif yang mana sudah terbiasa dalam kesehariannya menggunakan kebaya.

"Maka hadirlah perwakilan yang ada di sini. Ada Maudy, ada Andien, ada Titi Radjo Padmaja," ujar Renitasari.

Pemeran Film Pendek Kita Berkebaya

Selain dibintangi Andien, Maudy Ayunda, dan Titi Radjo Padmaja, film ini juga dibintangi Maudy Koesnaedy, Tara Basro, Dian Sastrowardoyo, Eva Celia, Raihanun, Lutesha. Serta 250 ansamble lainnya yang terdiri dari komunitas pemuda berkebaya.

Sinopsis Film Kita Berkebaya

Cerita ini berlatarkan pusat kota yang perempuannya mulai kehilangan minat berkebaya, akibat gerusan zaman dan tren.

Sampai seorang perempuan Maudy Ayunda, adik pemilik butik Kebaya menggagas gerakan kembali berkebaya menjelang Konferensi Perempuan Nusantara.

Jelang konferensi itu, Maudy berorasi mengkritisi, mencurahkan keresahannya soal berkebaya yang mulai ditinggalkan.

Padahal berkebaya, kata Maudy, adalah bagian besar dari identitas perempuan Indonesia. Berkebaya dan industrinya tentang tonggak ekonomi berdikari, Berkebaya adalah tentang perlawan dominasi tren fast fashiot luar negeri.

Bramsky mengatakan dalam film pendeknya kali ini, dari segi cerita dibuat sangat intens, lebih naratif dan melibatkan banyak percakapan.

"Dan secara story pun kita mengambil sudut pandang sebuah konfrensi para perempuan yang perjuangkan Berkebaya dari sudut pandang seorang Maudy Ayunda sebagai penggagas kongresnya," kata Bramsky lewat video pendek.

Ia pun mengatakan mengerjakan proyek ini memiliki tantangan tersendiri. Ia mengatakan perlu meyesuaikan konsep filmnya, karena sasarannya film ini lebih pada ke kawula muda.

"Bagaimana video ini menjadi sebuah campaign atau ajakan untuk anak-anak muda untuk mulai Berkebaya," katanya.

Film ini juga harus mengandung misi juga untuk melestarikan budaya. kemudian untuk menjaga ekosistem dari lingkungan Kebaya itu sendiri.

"Dari para penentun, penjahit, tukang kain," kata dia. (Tka)