Eskalasi Bentrokan Militer Thailand-Kamboja Picu Reaksi Dewan Keamanan PBB

Bentrokan antara pasukan Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan yang menjadi sengketa sejak lama telah menewaskan sedikitnya 12 orang.
Serangkaian bentrokan antara militer kedua negara, termasuk serangan udara dan ledakan ranjau darat, menandai eskalasi terbaru dari konflik perbatasan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Konflik bersenjata kembali terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja itu memicu kekhawatiran global akan potensi perang terbuka di Asia Tenggara, termasuk dari Dewan Keamanan (DK) PBB.
DK PBB akan menggelar pertemuan tertutup pada Jumat pukul 19:00 GMT atau Sabtu pukul 02:00 WIB untuk membahas eksalasi militer yang kembali memanas di perbatasan Thailand dan Kamboja itu.
“Pertemuan tertutup besok pukul 3 sore (waktu New York AS),” kata Misi Pakistan, yang saat ini memimpin Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Antara, Jumat (25/7).
Sengketa berkepanjangan Thailand-Kamboja atas Kuil Preah Vihear abad ke-11, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, meningkat secara dramatis pada Kamis kemarin.
Militer Thailand menyebutkan pihaknya mengerahkan jet tempur F-16 untuk melakukan serangan udara yang kemudian dibalas Kamboja dengan serangan peluncur roket BM-21.
Sumber utama konflik Thailand-Kamboja adalah masih soal sengketa perbatasan sepanjang 817 kilometer antara kedua negara masih menyisakan titik-titik rawan yang kerap memicu bentrokan militer.
Wilayah paling sensitif berada di sekitar Candi Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO yang diklaim oleh kedua negara. (*)