Target Jonathan David di Juventus dan Alasan Pemilihan Nomor 30

Jonathan David berbicara dalam sesi pers perkenalannya sebagai rekrutan anyar Juventus untuk musim 2025/2026.
Striker asal Kanada tersebut didatangkan secara gratis setelah kontraknya bersama Lille berakhir, dan langsung menandatangani kontrak berdurasi lima tahun bersama klub raksasa Italia tersebut.
Jonathan David telah menandatangani kontrak hingga 30 Juni 2030.
Pemain berusia 25 tahun itu akan menerima gaji sebesar 6,5 juta euro per musim, ditambah kemungkinan bonus sebesar 2 juta euro.
Gaji pokok Jonathan David setara dengan sekitar Rp120,9 miliar per musim. Jika ditambah bonus penuh, total penghasilannya bisa mencapai Rp158,1 miliar per musim.
David datang ke Turin dengan reputasi sebagai penyerang yang tajam.
Selama lima tahun membela Lille di Ligue 1 Prancis, ia mencatatkan 109 gol dalam 232 pertandingan di semua ajang.
Striker Subur Gol
Ia dikenal sebagai striker yang selalu mampu mencetak lebih dari 20 gol per musim dalam beberapa tahun terakhir.
"Senang bisa berada di klub sebesar Juventus. Minggu pertama saya berjalan sangat baik, rekan-rekan setim banyak membantu," ujar David dalam sesi perkenalan seperti dikutip dari Calciomercato.com.
"Saya berbicara dengan manajemen dan juga para pemain. Ada ketertarikan besar dari Juve untuk mendatangkan saya, dan saya senang bisa berada di sini. Juventus adalah klub favorit saya."
Striker kelahiran Brooklyn, Amerika Serikat, ini juga menyatakan bahwa Serie A adalah tantangan baru baginya.
"Setiap liga punya tantangan sendiri. Serie A lebih taktis dan defensif, tapi itu justru tantangan yang saya cari," kata David.
"Saya harus bekerja keras, tapi saya yakin bisa melakukannya. Kami harus punya ambisi untuk melangkah sejauh mungkin."
David juga mengungkap alasan di balik pilihannya menggunakan nomor punggung 30. "Saya memilih nomor 30 karena itu tanggal ulang tahun ayah saya," ucapnya.
Juventus berharap kehadiran Jonathan David bisa menambah ketajaman lini serang mereka musim ini, seiring ambisi klub untuk kembali bersaing di level tertinggi Serie A dan Eropa.
Mencetak gol jadi salah satu hambatan Juventus musim lalu di mana mereka hanya mencetak 58 gol dari 38 liga, tertinggal jauh dari Inter Milan (79 gol) dan Atalanta (78) yang duduk di atas mereka di klasemen.