Terungkap! Kekuatan Tank Merkava Israel dalam Serangan ke Gaza

Tank Merkava Israel dalam Serangan ke Gaz, Tank Merkava dan Kemampuannya di Medan Gaza, Alasan Merkava Jadi Pilihan Utama di Gaza, Situasi Serangan Israel ke Gaza: Peran Tank dalam Operasi, Kontroversi dan Kritik Internasional
Tank Merkava Israel dalam Serangan ke Gaz

Dalam berbagai operasi militernya ke wilayah Gaza, Israel secara konsisten mengandalkan tank-tank tempur utama, yang dirancang khusus untuk menghadapi pertempuran intens di kawasan padat penduduk. Salah satu jenis yang paling sering digunakan adalah Merkava, tank buatan dalam negeri yang telah menjadi simbol kekuatan darat militer Israel. Dalam konflik dengan kelompok Hamas, Merkava tampil sebagai garda depan serangan darat, mendukung infanteri sekaligus menjadi perlindungan bergerak di medan perang urban.

Tank Merkava dan Kemampuannya di Medan Gaza

Israel memiliki beberapa varian Merkava, namun yang paling modern dan dominan dalam operasi terkini adalah Merkava Mk4 (Mark IV). Tank ini mulai digunakan sejak awal 2000-an dan terus dikembangkan agar mampu menjawab tantangan pertempuran modern, terutama di kawasan seperti Gaza yang dipenuhi gang sempit dan bangunan padat.

Salah satu keunggulan utama Merkava Mk4 adalah sistem perlindungan aktif bernama Trophy. Sistem ini memungkinkan tank mendeteksi dan menghancurkan ancaman seperti roket atau rudal anti-tank sebelum mengenai kendaraan. Dengan fitur ini, Merkava Mk4 mampu bertahan dalam situasi pertempuran intens yang penuh risiko.

Tak hanya itu, tank ini juga memiliki kapasitas angkut pasukan infanteri dalam jumlah kecil, yaitu sekitar enam orang. Hal ini membuatnya sangat fleksibel karena selain berfungsi sebagai kendaraan tempur, Merkava juga bisa difungsikan sebagai alat transportasi pasukan ke titik-titik kritis.

Dari sisi persenjataan, tank ini dibekali meriam utama kaliber 120 mm, didukung oleh beberapa senapan mesin sekunder, menjadikannya sangat efektif dalam menghancurkan target musuh maupun menghadapi pertempuran jarak dekat di lingkungan padat.

Sementara itu, Israel juga masih mengoperasikan Merkava Mk3, varian pendahulu yang meski tidak se-modern Mk4, tetap digunakan oleh beberapa unit. Merkava Mk3 memang belum dilengkapi Trophy, namun tetap memiliki lapisan perlindungan yang cukup kuat dan masih relevan untuk misi tempur terbatas.

Alasan Merkava Jadi Pilihan Utama di Gaza

Ada beberapa alasan mengapa Merkava menjadi andalan dalam operasi darat di Gaza. Pertama, tank ini sangat cocok untuk pertempuran di lingkungan urban. Gaza adalah wilayah yang sangat padat dengan jaringan jalan yang sempit, dan Merkava dirancang khusus untuk tetap manuverable dalam kondisi seperti ini.

Kedua, tingkat perlindungan yang tinggi dari tank ini sangat dibutuhkan mengingat Hamas dan kelompok bersenjata lainnya kerap menggunakan senjata anti-tank seperti rudal Kornet, yang sangat berbahaya. Dengan adanya sistem Trophy, Merkava mampu bertahan dari serangan mendadak dan tetap menjaga keamanan pasukan di dalamnya.

Ketiga, kemampuannya untuk mengangkut pasukan secara terbatas membuat Merkava tidak hanya menjadi alat tempur, tetapi juga bagian dari strategi mobilisasi pasukan ke wilayah sasaran dengan lebih cepat dan aman.

Situasi Serangan Israel ke Gaza: Peran Tank dalam Operasi

Dalam setiap operasi besar, serangan udara biasanya menjadi pembuka, yang kemudian diikuti oleh gerak maju pasukan darat. Setelah target udara dinyatakan aman, unit tank seperti Merkava memasuki wilayah Gaza, diiringi oleh sejumlah pasukan infanteri, insinyur militer, dan pasukan elite.

tank ini tidak bergerak sendirian. Mereka didukung oleh drone pengintai yang memberi gambaran medan secara real-time, serta pesawat tempur F-16 dan F-35 yang menjaga dominasi udara. Di sisi lain, artileri jarak jauh memberi tekanan tambahan pada posisi Hamas yang teridentifikasi.

Sinergi antarunit ini memungkinkan Israel untuk menjalankan operasi dengan kecepatan tinggi, mengandalkan teknologi dan kekuatan api besar untuk menekan perlawanan dari pihak lawan.

Kontroversi dan Kritik Internasional

Meskipun dari sisi militer Merkava dianggap sukses sebagai alat tempur canggih, penggunaannya di Gaza tetap menuai kritik internasional yang cukup keras. Banyak pihak menyoroti dampak serangan Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.

Pertama, tingginya jumlah korban sipil menjadi sorotan utama. Serangan tank dan artileri, meski ditargetkan ke posisi militan, kerap menyebabkan kerusakan besar di permukiman warga. Rumah, sekolah, bahkan rumah sakit menjadi korban kerusakan atau ikut terdampak secara tidak langsung.

Kedua, kerusakan infrastruktur di Gaza dinilai semakin memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah memprihatinkan. Akses air bersih, listrik, dan layanan kesehatan sering terhenti akibat hancurnya fasilitas dasar selama serangan berlangsung.

Ketiga, banyak analis dan pengamat menyebut bahwa respons militer Israel terhadap serangan Hamas kerap dinilai tidak sebanding. Dengan kekuatan tempur yang sangat besar, Israel dianggap menerapkan "disproportionate response" yang lebih mengarah ke penghancuran luas dibanding penekanan milisi bersenjata semata.

Secara teknis, Merkava menjadi simbol kekuatan militer darat Israel, dan terus menjadi andalan dalam setiap operasi di Gaza. Dengan teknologi perlindungan tinggi dan kemampuan tempur yang adaptif, tank ini efektif dalam melaksanakan misi militer di wilayah urban. Namun, di balik kehebatannya, penggunaan Merkava juga menimbulkan polemik besar terkait dampak kemanusiaan dan etika penggunaan kekuatan militer di kawasan padat penduduk seperti Gaza.

Perang yang terus berulang ini menegaskan satu hal: teknologi canggih seperti Merkava tidak selalu menjadi solusi jika konflik dasar belum diselesaikan secara adil dan damai.